EKBISNEWS

Pemkab Banggai Gelar Gebyar Pasar Murah Bantu Masyarakat Peroleh Bahan Pokok di Tengah Kenaikan Inflasi

Warga saat mendatangi Gebyar Pasar Murah di Kompleks Perkantoran Jl. Urip Sumoharjo, Kelurahan Keraton, Kecamatan Luwuk, Jumat (30/9/2022). (FOTO: DKISP)

BANGGAINEWS.COM– Pemerintah daerah tidak tinggal diam dalam menyikapi tingginya angka inflasi di Kabupaten Banggai. Berbagai upaya terus dilakukan guna membantu masyarakat memperoleh bahan makanan yang terjangkau di tengah fenomena kenaikan harga.

Salah satunya program Gebyar Pasar Murah yang digelar Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) bekerja sama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan serta Perum Bulog Kabupaten Banggai, pada Jumat (30/9/22), di halaman kompleks perkantoran Jl. Urip Sumoharjo, Kelurahan Keraton, Kecamatan Luwuk.

Gebyar Pasar Murah, menurut penjelasan Kepala Dinas Ketapang, Drs. Alfian Djibran, MM., MH, tidak diselenggarakan untuk menyaingi pasar, tetapi merupakan sebuah solusi untuk membantu masyarakat memperoleh bahan pokok dan rempah-rempah dengan harga yang relatif lebih murah dibandingkan harga pasar yang terdampak kenaikan inflasi.

BACA JUGA:   Hadiri Rakor Lintas Sektor dengan Kementerian ATR/BPN, Bupati Banggai Siapkan Raperbup RDTR untuk Kawasan Perkotaan Luwuk 
Warga saat mendatangi Gebyar Pasar Murah di Kompleks Perkantoran Jl. Urip Sumoharjo, Kelurahan Keraton, Kecamatan Luwuk, Jumat (30/9/2022). (FOTO: DKISP)

“Pasar murah ini rencananya akan dilaksanakan dua kali dalam seminggu sampai harga benar-benar telah stabil,” ujarnya.

Inflasi menurut Alfian, terjadi karena jumlah stok barang berkurang dan biaya distribusi meningkat akibat harga bahan bakar minyak naik, sehingganya Dinas Ketapang bekerja sama dengan berbagai pihak membantu menyediakan barang-barang kebutuhan masyarakat, seperti rica, tomat, beras, telur dan minyak goreng.

“Saya ingatkan untuk tidak membeli banyak, apalagi dijual kembali, supaya semua bisa kebagian,” imbuh Kepala Dinas Ketapang.

Harga barang yang dijual jauh lebih rendah sehingga memudahkan warga menengah ke bawah untuk memperolehnya.

Berdasarkan pemaparan Sekretaris Dinas Ketapang, Ismed Madhyka Wardhana, S.STP, harga cabe keriting di pasar telah menyentuh angka Rp. 50.000 per kilogram, sedangkan yang dijual Dinas Ketapang hanya seharga Rp.40.000 per kilogram, kemudian cabe rawit yang dijual dipasar seharga Rp. 75.000 per kilogram, di tempat mereka hanya Rp. 55.000, begitu juga dengan harga komoditi lain.

BACA JUGA:   Wabup Banggai: Penyediaan Air Minum Merupakan Kebutuhan Dasar dan Hak Sosial Ekonomi Masyarakat yang Harus Dipenuhi

“Gebyar Pasar murah ini diharapkan dapat dimanfaatkan dengan baik, karena ujung-ujungnya yang kita bantu adalah petani,” ucap dia.

Yuyun (35), Warga Kelurahan Kompo ketika diwawancara Tim Liputan DKISP Banggai, menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai yang membantu dirinya memperoleh bumbu-bumbu dapur.

“Barasa tabantu skali, apalagi rica, karna itu so wajib ada di samua masakan,” kata dia terkekeh.

BACA JUGA:   Pengendara Motor di Luwuk Banggai Mabuk Tabrak Mobil, Polisi Temukan Miras dan Sajam

Di tengah padatnya warga yang datang membeli, Wakil Bupati Banggai, Drs. H. Furqanudin Masulili menyempatkan diri meninjau pelaksanaan Gebyar Pasar Murah.

Ia meminta Dinas Ketapang dan instansi terkait agar mengevaluasi kegiatan tersebut, guna mengetahui barang apalagi yang dicari oleh masyarakat, sehingga bisa diadakan untuk pasar murah mendatang.

(RED/*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News