NEWSPENDIDIKAN

Putra Daerah Luwuk Banggai di Kota Gudeg DIY Berhasil Ukir Prestasi Tingkat Nasional Hingga Internasional

Muhammad Syabril Diandra

BANGGAINEWS.COM- Anak daerah Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng yang menuntut ilmu di Kota Gudeg, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) berhasil mengukir prestasi yang sangat luar biasa.

Namanya, Muhammad Syabril Diandra yang kini duduk di bangku Kelas XI IPA 1, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Sleman, DiY.

Adapun prestasi yang diraih Muh Syabril, yaitu tidak saja yang bertaraf nasional namun juga yang bertaraf internasional. Prestasi individual tingkat internasional yang pertama diraih adalah medali emas dalam olimpiade Asesmen Kompetisi Minimum (AKM) Literasi Nasional tingkat SD/SMP/SMA/UMUM yang diselenggarakan oleh Nice by Indonesia.

Sementara itu, prestasi Muh Saybril dalam tim yakni dalam kategori Science in Islam dengan judul Kajian Permasalahan Sampah TPST Piyungan Yogyakarta dan Relevansinya terhadap Ayat-ayat Lingkungan Hidup dalam Al-Quran. Sebab, dalam Islam memang kebersihan adalah sebagai dari imam.

Selain itu informasinya, individual Muh Syabril juga masuk dalam kategori pemuda berprestasi Kabupaten Banggai yang masuk nominasi calon pertukaran pemuda antar negera (PPAN – Korea Selatan).

BACA JUGA:   Perhatian! Keluarga Korban Kecelakaan di Halimun Harap Sopir Truk Sampah di Hukum Berat, Ini Alasannya!

“Maaf bapak hanya share aja.. atas prestasinya anak saya Muh Syabril Diandra.. prestasi lainnya masih ada, tetapi ini yang paling terbaru..,” kata ayah Muh Syabril, Purwanto yang kini kembali menjabat sebagai salah satu Kepala Kantor Distributor Rokok di Kabupaten Banggai itu,, Rabu (22/6 21.56).

“Anak daerah Luwuk yang berprestasi di kota Gudeg Jogyakarta..,” tambahnya lagi kepada banggainews.com melalui pesan WhatsApp.

Dikutip dari website diy.kemenag.go.id, 2022-06-16 11:20:33. Malam Ahad (12/06/2022), 2 tim riset MAN 3 Sleman, anggota klub riset MRC serta seluruh sivitas akademika MAN 3 Sleman ikut menyaksikan pengumuman lomba riset IICYMS dan NICYMS melalui media zoom. Rasa syukur terucap bersama ketika tim IICYMS mendapatkan medali emas dan tim NICYMS mendapatkan medali perak.

International Invention Competition for Young Moslem Scientists (IICYMS) dan National Invention Competition for Young Moslem Scientists (NICYMS) adalah ajang lomba riset yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) bekerjasama dengan Fakultas Teknik Sunan Gunung Djati Bandung dan Universitas Muhammadiyah Bandung.

BACA JUGA:   3 Orang Luka-luka, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Pick UP di Jembatan Kalumbangan!

Ajang lomba IICYMS diikuti oleh 11 negara meliputi Indonesia, Malaysia, Uni Emirat Arab, Turki, Brazil, Montenegro, India, Meksiko, Qatar, Afrika Selatan, dan Turki.

Medali emas diperoleh oleh tim riset IICYMS yang terdiri dari Amalia Bakti Pertiwi (XI IPA 1),Marsha Nabilah Rahmawati (XI IPA 1), Naila Anjani Isrofi (XI IPA 1), Fajrul Aini (XI PK), dan Adinda Keysha Arya Ramadhani (XI IPA 2) memilih cabang lomba Science in Islam dengan judul Almajara Book: Learning Media of Astronomy Science Based on Digital Devices with Al-Quran Perspective to Accomodate Understanding MAN Students in Sleman.

Sedangkan tim riset NICYMS dengan anggota Muh. Syabril Diandra (XI IPA 1), Anang Abdulloh Hanif (X IPA 1), Isnaini Leli Puspitasari (X IPS 1), dan Zuhru Fuada (X IPS 1) juga memilih kategori Science in Islam dengan judul Kajian Permasalahan Sampah TPST Piyungan Yogyakarta dan Relevansinya terhadap Ayat-ayat Lingkungan Hidup dalam Al-Quran.

BACA JUGA:   Rapat Bahas Permasalahan PT Prima dan Warga Siuna Terdampak Tambang Nikel Dimajukan Hari Ini

“Alhamdulillah, tim riset MAN 3 Sleman bisa mencapai target bahwa tiap bulan minimal mendapatkan 1 kejuaraan dan bulan ini mendapatkan 1 medali emas IICYMS, 1 medali perak NICYMS, juara 1 MKTIA, juara 2 MKTIA, juara 3 MKTIA. Berarti bulan ini sangat melebihi target. Tahun lalu ada siswa yang mendapatkan special award dari UNDIP dan MIICA Malaysia. Bulan ini ada yang mendapat golden ticket dari Universitas Negeri Malang. Ini berarti bahwa para siswa tersebut yang saat ini masih kelas XI sudah tentram hatinya karena sudah mendapatkan Perguruan Tinggi. Semoga para siswa semakin terpacu dan semakin menarik minat siswa lain yang belum pernah ikut lomba riset,” ucap Akhmad Mustaqim, Kepala MAN 3 Sleman.

(SOF)