Bupati Amirudin Ikuti Rakor TPID Se-Sulteng yang Dipimpin Gubernur Anwar

BANGGAINEWS.COM- Bupati Banggai Ir. H. Amirudin, M.M. didampingi Pj. Sekda Kabupaten Banggai Ir. Moh. Ramli Tongko, S.Sos., S.T., M.Si. mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si..
Pada rakor yang dihadiri Bupati/Walikota se-Sulawesi Tengah, Gubernur Anwar Hafid didampingi Wagub, dr. Reny A. Lamadjido, Sp, PK., M.Kes..

Bupati Banggai dan Pj Sekda mengikuti kegiatan tersebut dari Ruang Rapat Khusus Kantor Bupati Banggai.
Dalam pengantarnya, Anwar Hafid menyebutkan bahwa inflasi Sulawesi Tengah pada Agustus 2025 mencapai 3,62% year-on-year dan masuk 10 besar provinsi dengan inflasi tertinggi nasional.
“Tolitoli mencatat 5,70%, Morowali 5,69% dan Banggai 4,66%,” ungkapnya. Menurut Anwar, tiga daerah ini harus bergerak cepat karena menjadi penyumbang terbesar inflasi Sulteng.
Dari data yang ada, terlihat bahwa beras menjadi pemicu utama inflasi, terutama di Morowali, Tolitoli, dan Banggai.
Ia menekankan bahwa sinergi antara TPID provinsi dan kabupaten/kota harus dikedepankan agar langkah pengendalian inflasi berdampak nyata.
Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, Muhammad Irfan Sukarna, menyebut bahwa distribusi beras dari Banggai dan Morowali lebih banyak terserap ke luar provinsi, termasuk Gorontalo dan Maluku Utara.
Menurut Muhammad Irfan Sukarna, berdasarkan data BPS, Sulteng surplus beras lebih dari 58 ribu ton hingga Agustus 2025, sehingga kebutuhan lokal seharusnya terpenuhi. Namun, alokasi distribusi yang tidak seimbang mengganggu stabilisasi harga.
Sementara itu Bupati Banggai, Amirudin, menyatakan bahwa sebenarnya untuk urusan beras yang menjadi pemicu utama inflasi di Kabupaten Banggai, tidak begitu susah. “Biasanya kami mengundang para pengusaha dan pelaku penggilingan padi, untuk menyampaikan hal-hal seperti ini,” ujarnya. Dijelaskan, bila pemerintah membuat surat pemberitahuan agar beras di Kabupaten Banggai tidak dijual ke luar daerah, akan selesai permasalahan ini.
Namun yang perlu dipertimbangkan, ada kesepakatan kerjasama antar daerah, agar mereka juga bisa mendapatkan beras dari Kabupaten Banggai.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anwar Hafid menyatakan bahwa prinsipnya tidak ada masalah. Menurutnya, hal ini pernah dilakukan di Kabupaten Morowali tatkala ia menjadi bupati. “Tentunya ini dilakukan sampe dengan harga beras kembali stabil,” ujarnya. Gubernur menekankan, bahwa ini dilakukan semata-mata agar inflasi kita bisa turun.
Rapat yang dilaksanakan pada Rabu (03/09/2025) di Ruang Polibu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah tersebut, juga dihadiri oleh Kepala BPS Sulteng Imron Taufik J. Musa, serta sejumlah stakeholder lainnya.
(*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News