HUKUM & KRIMINALNEWS

Waspada! Modus Penipuan Asuransi Cigna yang Mengatasnamakan Kerjasama Dengan BRI Britama Potong Saldo Tabungan

BANGGAINEWS.COM- Nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) utamanya yang berasal dari pedesaan, sepertinya harus lebih waspada. Pasalnya, ada oknum yang mengaku dari pihak perusahaan Asuransi Cigna dan juga mengaku telah bekerjasama dengan BRI Britama, diduga dengan modus menghubungi via telepon dan menawarkan ikut serta sebagai peserta asuransi mereka.

Salah seorang nasabah BRI Britama yang biasa dipanggil Fyan, warga Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng, misalnya kaget bercampur khawatir. Sebab, tidak menyangka tiba-tiba menerima SMS dari BRI-NOTIF pada Selasa (28/12/2021) kemarin, yang menyatakan, Sobat BRI! Dana Rp 380.000,00 keluar dari rekening 0167***1507 pada 28/12/21 09:56:36. Dan seterusnya. Padahal, dirinya merasa tidak melakukan penarikan senilai tersebut.

“Saya memang pernah menerima telepon dari seseorang yang mengaku dari pihak asuransi, dan mengaku bekerjasama dengan BRI Britama. Saat itu oknum langsung dengan cerewetnya menjelaskan macam-macam, dan juga meminta persetujuan saya. Posisi saya yang baru bangun tidur seperti terhipnotis hanya menjawab iya-iya saja,” terang Fyan kepada BANGGAINEWS.COM, Rabu siang (29/12/2021) siang ini.

BACA JUGA:   FORKAB Juara Ganda Campuran Ajang Ewako Games

Permasalahan yang dialami nasabah Fyan dikonfirmasi melalui Funding Officer Kantor Cabang BRI Luwuk, Jeris. Kemudian dipersilahkan berbicara langsung dengan seorang perempuan yang kemungkinan bertugas di Kantor BRI Pusat di Jakarta. Dikatakan, bahwa berdasarkan pengecekan debet senilai Rp380 ribu tersebut, adalah untuk pembayaran Asuransi Cigna yang diikuti.

Dan untuk lebih jelasnya, nasabah Fyan kemudian disarankan untuk menghubungi Nomor 1500033. Namun, kenyataannya tidak bisa dihubungi. Demikian halnya nomor WhatsApp 0811 9619 500. Akan tetapi, berulang kali dikirimkan pesan hanya diperoleh semacam balasan otomatis dari admin yang sama sekali tidak memuaskan, dan lagipula ribet langkahnya jika harus dilakukan.

Pasca konfirmasi ke Kantor Cabang BRI Luwuk, nasabah Fyan yang khawatir langsung menarik saldonya. Dan tersisa sekitar Rp 52 ribu, karena memang menurut ketentuan BRI saldo tidak boleh kurang dari Rp 50 ribu.

Permasalahan yang dialami nasabah tersebut, ternyata sudah pernah juga dialami nasabah BRI Britama yang lain hingga di daerah lain. Seperti mengutip RadarMadura.id. Waspadai Pemotongan Tabungan Modus Asuransi
21 Maret 2018, 05: 40: 32 WIB.

BACA JUGA:   Pemalangan Jalan di Desa Bantayan Luwuk Timur Telah Dibuka

Manaf merupakan nasabah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Unit Banyuates yang tabungannya terpotong Rp 463.000. Setelah melapor dan dicek ke BRI, ternyata uang yang terpotong itu digunakan untuk pembayaran premi asuransi.

Kronologinya, Manaf mendapat telepon dari nomor baru yang mengaku dari BRI pusat di Jakarta dan menjelaskan program asuransi. Mulai kelebihan hingga kekurangannya. Setelah menjelaskan panjang lebar, penelepon kemudian menawarkan ikut asuransi atau tidak.

Manaf menyetujui tawaran ikut asuransi. Lebih kurang 15 hari kemudian, Manaf ingin mengambil uang melalui ATM. Ternyata, saldo sudah tidak cukup. Padahal, pengecekan pada transaksi terakhir saldo Rp 518.486.20.

“Saya sangat dirugikan karena saya tidak pernah diberi tahu dan diberi penjelasan mengenai berapa biaya yang harus saya bayar jika ikut asuransi. Tiba-tiba saldo saya dipotong,” katanya.

Dia tidak pernah menerima berkas asuransi yang diikuti. Dia juga tidak pernah menandatangani berkas perjanjian antara asuransi. “Saya curiga ini modus penipuan baru yang dilakukan atas kerja sama pihak bank dengan asuransi,” ujarnya.

BACA JUGA:   Lagi, Rumah Penjual Miras di Karaton Digerebek Polisi

Berdasarkan pengalaman dia mengenai proses asuransi, ada kesepakatan dari kedua pihak yang dibuktikan dengan penandatanganan di atas kertas bermaterai. “Saya bisa pastikan, banyak nasabah yang jadi korban modus seperti ini. Terutama nasabah di pelosok desa yang minim informasi,” terangnya.

Karena itu, dia akan melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Sebab, dia sebagai nasabah merasa tidak aman. “Dokumen nasabah ini mestinya dirahasiakan oleh pihak bank. Nomor handphone saya bisa diketahui oleh pihak asuransi,” ungkapnya.

(RED)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News