BANGGAIDAERAHNEWS

Hari Ini, Lahan Persawahan Siuna Bekas Terdampak Limbah Tambang Nikel Ditinjau

Tangkapan layar lahan persawahan saat terdampak banjir di Desa Siuna, Pagimana, Banggai beberapa waktu lalu.

BANGGAINEWS.COM- Tim Kelompok Kerja (Pokja) Penyelesaian Masalah Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Banggai, informasinya Senin (Hari Ini, red) turun melakukan peninjauan lahan persawahan bekas terdampak banjir bercampur lumpur sedimen tambang nikel salah satu perusahaan di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulteng.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Banggai Subhan Lanusi yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Senin pagi.

Tangkapan layar lahan persawahan kondisi terkini, Minggu (20/08/2023). (Foto: SOFYAN TAHA)

Apakah benar hari ini tim Pokja turun peninjauan lapangan ke lahan persawahan bekas terdampak limbah tindak lanjut rekomendasi komisi 2 DPRD Banggai atau seperti apa!?

Maksudnya di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Sulteng.

“Sesuai kesepakatan di DPRD hari ini turun,” balasnya singkat, pukul 08.31 WITA.

Senada dengan Kadis TPHP yang akrab disapa Odhan, disampaikan pula Kepala Bagian Sumber Daya Alam (Kabag SDA) Setda Kabupaten Banggai Sunarto Lasitata yang juga Sekretaris Pokja saat dikonfirmasi terkait hal tersebut.

BACA JUGA:   Nelayan di Pagimana Meninggal Dunia Akibat Bom Ikan Miliknya Sendiri, Polisi Lakukan Identifikasi

“Iya…. Sementara di koordinasi kan,” balasnya singkat.

Hanya saja saat ditanya, anggota DPRD ikut turun peninjauan. Keduanya belum memberikan keterangan lebih lanjut.

Sementara itu, Ketua Komisi II DPRD Banggai Sukri Djalumang yang juga sempat dikonfirmasi terkait hal itu menyatakan, bahwa iya. Akan tetapi, Tim Pokja saja.

“Iya pokja saja,” kata dia singkat melalui pesan WhatsApp, pukul 08.48 WITA.

Ditanya kenapa tidak bersama Komisi II DPRD atau seperti apa nantinya?

“Sdh di bentuk tim itu,” katanya lagi.

Terpisah, beberapa petani di Desa Siuna seperti salah satunya bernama Tukli yang ditemui Minggu (20/08/2023) juga membenarkan. Bahwa tim dari Kabupaten Banggai akan turun melakukan peninjauan lahan persawahan bekas terdampak banjir bercampur lumpur sedimen tambang nikel dari PT Penta Dharma Karsa (PDK), Senin (21/08/2023) besok.

Mereka berharap, setelah tim dari Kabupaten Banggai melakukan peninjauan untuk melihat secara langsung lahan persawahan bekas terdampak banjir bercampur sedimen tambang nikel. Kemudian mendesak kepada pihak perusahaan untuk segera bertanggungjawab memberikan ganti untung.

BACA JUGA:   Dua Kapolsek Hadiri Dua Agenda Bupati Amirudin Dalam Sehari di Wilayah Kepala Burung Banggai

Pasalnya, para petani juga sempat mengungkapkan bahwa setelah banjir 2021 lalu, mereka empat musim tanam (MT) atau dua tahun tidak berani menanam. Sebab, khawatir bukan untung yang didapat tapi justru rugi yang bertambah.

“Baru MT 2 tahun 2023 ini kami mulai menanam lagi, dan tanaman padi masih beberapa hari perlu dirawat seperti merawat bayi. Manja sekali,” terangnya kepada awak media.

Seperti diketahui memang mestinya setiap perusahaan wajib membuat banyak kolam kolam atau sediment pond di sekitar titik tambang. Tujuannya, untuk menampung limbah cair yang dihasilkan dari aktivitas penggalian.

Penyediaan kolam atau sediment pond, agar limbah cair dapat diendapkan dan diolah terlebih dahulu di dalam kolam pengendapan sebelum dilepas ke badan air di daerah aliran sungai (DAS).

BACA JUGA:   Lahan Pertanian di Siuna Rusak Akibat Limbah Tambang Nikel, Begini Rekomendasi Komisi II

Selain itu, kolam atau sediment pond juga digunakan untuk menurunkan tingkat kekeruhan atau padatan tersuspensi total agar memenuhi baku mutu.

Yaitu seperti salah satunya diatur dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup diatur (PermenLH) Nomor 09 Tahun 2006 tentang Baku Mutu Air pada Pertambangan Bijih Nikel.

Tidak hanya itu, secara rutin harus dimonitoring dan juga diuji laboratorium yang hasilnya harus dibuka kepada publik, utamanya warga desa sekitar tambang yang terdampak aktivitas langsung aktivitas tambang nikel.

(SOF)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News