BANGGAIDAERAHNEWS

Material Lumpur dan Kayu Tutup Jalan Nasional di Bunta Banggai, Pengendara Harus Selalu Awas

Antrian panjang kendaraan di lokasi banjir di Desa Huhak, Kecamatan Bunta, Banggai, Kamis (06/07/2023)

BANGGAINEWS.COM- Banjir yang membawa material lumpur dan kayu yang menutupi badan jalan nasional di salah satu titik, tepatnya Dusun Panjokon, Desa Huhak, Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Sulteng sejak sekira pukul 16.30 WITA pada Rabu sore (05/07/2023) kemarin, sempat membuat arus lalu lintas lumpuh total.

Dimana baik kendaraan dari Luwuk maupun dari arah sebaliknya seperti Palu dan sekitarnya, mengalami kemacetan panjang sekira satu kilo meter.

Dan setelah dilakukan upaya pembersihan sebagian material yang menutupi badan jalan. Sekira pukul 23.59 WITA atau 12 malam barulah kendaraan yang mengantri panjang, sebagiannya sudah sempat lewat dengan cara buka tutup.

Meski demikian, dari pantauan awak media BANGGAINEWS.COM di lokasi banjir, Kamis pagi (06/07/2023) sekira pukul 07.00 WITA. Terdapat salah satu kendaraan roda empat dengan plat nomor polisi DB 1986 LI, sempat terjebak di tengah material lumpur yang menutupi badan jalan.

BACA JUGA:   Loader PT KFM Bersihkan Material di Dosoan, Bulldozer dan Excavator Bersihkan Material di Dusun Panjokon

Beruntung satu alat berat jenis Excavator Mini yang dikerahkan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Provinsi Sulteng, kembali membersihkan material lumpur.

Dan juga mobil dimaksud terlebih dahulu dilepaskan bumper atau komponen batang besi atau plastik yang dipasang pada bagian yang rawan mengalami benturan. Akhirnya, sekira pukul 08.00 WITA, mobil itu pun berhasil melewati tumpukan material lumpur yang masih cukup tebal menutupi badan jalan.

Sementara itu, dari informasi yang berhasil dihimpun awak media ini menyebutkan, jika banjir yang membawa material lumpur dan kayu. Salah satu pemicunya diduga bersumber dari adanya aktivitas perusahaan kayu PT Dahatama di desa setempat.

BACA JUGA:   Pria Gantung Diri di Luwuk Timur Banggai yang Bikin Heboh Dilakukan Olah TKP

Dan ketika muncul dampak banjir justru terkesan kurang disikapi secara serius. Alasannya antara lain, sudah sekira lima bulan terakhir tidak melakukan aktivitas dan juga ketiadaan BBM jenis solar untuk alat berat.

Sehingga, upaya pembersihan material lumpur dan kayu yang menutupi badan jalan tidak berlangsung lama. Padahal, hanya berjarak sekira lima sampai 10 meter dari pagar camp perusahaan tersebut.

Sementara alat berat yang ternyata dikerahkan BPJN Sulteng untuk membersihkan material tersebut, hanyalah Excavator Mini. Sehingga, aktivitas pembersihan material lumpur dan kayu di lokasi tidak signifikan dan lambat.

BACA JUGA:   Loader PT KFM Bersihkan Material di Dosoan, Bulldozer dan Excavator Bersihkan Material di Dusun Panjokon

Akibatnya, kemacetan kendaraan kembali sempat mengular pada Kamis pagi tadi. Dan setelah sekira satu jam lebih, barulah dengan tetap cara buka tutup kendaraan kembali bisa melewatinya.

(RED)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News