BANGGAINEWSPILKADAPOLITIK

Isu Jalan di Simpang Raya Banggai Terbantahkan, AT-FM Tetap Jadi Pilihan dengan Alasan Membangun Butuh Proses dan Bertahap

Kondisi secara umum jalan Bunta-Simpang Raya, Kabupaten Banggai. (Foto: ISTIMEWA)

BANGGAINEWS.COM- Menjelang Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kecamatan Simpang Raya dan Toili, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Banggai nomor urut 1, Amiruddin Tamoreka dan Furqanuddin Masulili (ATFM), terus mendapat serangan isu miring.

Khususnya terkait pembangunan infrastruktur. Namun, serangan tersebut tampaknya tidak memengaruhi dukungan warga.

Salah satu isu yang kerap digoreng adalah kondisi jalan dari Desa Doda hingga Desa Lokait, Kecamatan Simpang Raya.

Padahal, masyarakat setempat justru merasakan langsung manfaat pembangunan yang telah dilakukan ATFM, terutama di jalur Bunta menuju Simpang Raya.

“Baru tiga tahun, tapi hasil kerjanya sudah terasa sampai di desa kami. Jalan dari Bunta ke Simpang Raya sekarang mulus dan nyaman.” kata beberapa warga Simpang Raya yang ditemui pewarta, Sabtu (05/04/2025) dini hari.

BACA JUGA:   Ketersinggungan Wong Cilik Dorong Semangat dan Ketangguhan dalam Berjuang Pilih Anak Toili Banggai

Menurut salah seorang di antaranya, wajar jika pembangunan infrastruktur di Simpang Raya belum merata, karena ATFM baru memimpin selama tiga tahun lebih.

Namun, ia menilai progres yang ditunjukkan sudah sangat nyata dan menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

“Bahkan, jalan di Simpang Raya sekarang lebih baik dibandingkan sebagian jalan di dalam Kota Luwuk,” ungkapnya.

Ia meyakini, jika ATFM diberi kesempatan lima tahun lagi, jalan dari Doda hingga Lokait akan selesai sepenuhnya.

BACA JUGA:   Warga Merasa Tersinggung Hasil Suara Nyata untuk Anak Toili Banggai 27 November yang Digugat Berujung PSU

“Jangan diganggu oleh orang yang cuma bisa berjanji tapi tidak punya bukti,” tegasnya.

Warga Simpang Raya pun mengakui bahwa pembangunan yang dilakukan ATFM berjalan secara adil dan bertahap.

Mereka menyadari, membangun daerah seluas Kabupaten Banggai dengan 291 desa dan 46 kelurahan memang tidak bisa dilakukan secara instan.

“Kami butuh pemimpin yang sudah berpengalaman, bukan yang baru belajar,” tuturnya.

Meski isu-isu miring terus diarahkan ke ATFM menjelang PSU, warga tidak terpengaruh.

Mereka menilai apa yang dilakukan pasangan ini bukan sekadar janji kampanye, melainkan bukti nyata yang bisa dilihat dan dirasakan langsung.

BACA JUGA:   Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Motor VS Mobil di Luwuk Timur Banggai

“Kami tidak bisa dibohongi. Kami lihat jalannya, kami rasakan manfaatnya. Itu bukti, bukan janji,” pungkasnya.

Dengan keyakinan tersebut, warga Simpang Raya bertekad mengamankan suara untuk ATFM dalam PSU nanti, demi keberlanjutan pembangunan hingga ke desa-desa terpencil seperti Desa Doda dan Lokait.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News