Kadis TPHP Banggai: Mendagri Tito Panen Raya di Mantawa dan Sekitarnya, Musim Panen Terakhir dengan Luasan 209 Hektare

BANGGAINEWS.COM- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Tito Karnavian pada kunjungan keduanya di Kabupaten Banggai atas undangan khusus Bupati Banggai Amirudin selama tiga hari, Kamis-Sabtu (1-3/05/2023) pekan besok.
Agenda resminya masih tetap yakni menghadiri Panen Raya Padi di Desa Mantawa, Kecamatan Toili Barat, Kabupaten Banggai, Sulteng.
Kepala Dinas (Kadis) Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Banggai Subhan Lanusi yang diwawancarai di kantornya usai sholat ashar, Jumat sore (26/05/2023) tadi.
Ia membenarkan sekaligus mengakui jika agenda Mendagri Tino Karnavian memang masih merupakan bagian dari langkah antisipatif, dan sinergitas semua pihak di tingkat pusat maupun daerah dalam pengendalian inflasi.
Panen raya padi, kata dia, tepatnya berada di Desa Mantawa dan sekitarnya di Kabupaten Banggai, Sulteng, dengan luas tanam 209 hektare.
Dimana merupakan musim panen terakhir yang telah dimulai sejak April kemarin. “Kabupaten Banggai memiliki luas tanam kedua terbesar di Sulawesi Tengah setelah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo),” ujar Ondhan, sapaan akrab Kadis TPHP itu.
Lebih lanjut, ia menerangkan, luas baku tanam potensi Kabupaten Banggai sebesar 28.361,3 hektare. Musim tanam di Kabupaten Banggai kemarin sempat mengalami pergeseran karena adanya perubahan iklim, dan juga proyek irigasi Pemprov Sulteng yang masih dalam proses pengerjaan saat itu.
“Seharusnya, musim tanam dilaksanakan pada November-Desember 2022, tetapi bergeser pada Februari-Maret 2023. Hal itu yang membuat musim panen juga bergeser dan baru dimulai pada April kemarin,” terangnya.
Sehingga, pada musim tanam awal tahun 2023 kemarin baru sebagian kecil dari total luasan 27.000 hektare. Yaitu sekira 20.000 hektare yang ditanami.
“Karena baru sebagian kecil yang ditanami pada musim tanam Januari-Februari kemarin. Sehingga, hasil panen hanya kecil. Itu yang membuat kemarin sempat inflasi,” tuturnya.
Adapun total hitungan pihaknya, Ondhan menambahkan, hasil panen hingga Juni nanti mencapai 19.488,8 hektare yang menghasilkan 97.444 ton beras. Karena meskipun hasilnya kerap mencapai hingga 10,2 ton per hektare. Namun, pihaknya hanya merata ratakan 5 ton per hektare.
Meski di daerah kita musim tanamnya sempat bergeser. Namun, masih kata dia, kita juga patut bersyukur. Sebab, petani kita menjadi untung memperoleh harga tinggi.
“Harga beras kita saat itu juga bukan yang tertinggi. Karena harga beras di daerah lain ada yang hingga mencapai 15.000. Dan kita cuma hingga harga 12.000. Jadi kita sesungguhnya bukan yang tertinggi harga jual berasnya,” tutup Kadis TPHP Subhan Lanusi.
(SOF)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News