BANGGAIDAERAHNEWS

Kecam Insiden Fatality di PT. KFM, BEM Untika Luwuk: Nyawa Tak Cukup Dibayar dengan Santunan Kematian

Foto: ISTIMEWA

BANGGAINEWS.COM- Kecelakaan kerja kembali terjadi lagi di area PT. Koninis Fajar Mineral (KFM) di Kecamatan Bunta, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng yang berdasarkan informasi terakhir menyebabkan satu orang pekerja meninggal.

Tentunya kejadian ini merupakan kurangnya pengawasan dari pihak perusahaan dan kelalaian dari bagian K3LH (Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lingkungan Hidup).

Seperti diketahui bersama bahwa insiden kecelakaan kerja di area PT. Koninis Fajar Mineral bukan baru terjadi kali ini tapi sudah beberapa kali.

Foto: HUMAS POLRES BANGGAI

Kejadian ini mendapat kecaman dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Tompotika (Untika) Luwuk. Dandi Abidina selaku Presiden Mahasiswa menyatakan bahwa kejadian tersebut perlu mendapat pengawasan serius dari pihak – pihak terkait.

“Insiden Fatality seperti ini bukan hanya terjadi kali ini, tapi sudah beberapa kali dan ini bukan soal belasungkawa juga uang santunan kematian, tata kelola lingkungan kerja dan daya dukung lingkungan yang sangat rendah bisa jadi penyebab hilangnya nyawa. Lalu siapa yang bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan hilangnya nyawa?, besok siapa lagi yang harus meregang nyawa akibat kelalaian ini?,” ucap Dandi.

BACA JUGA:   Kuatkan Jangkauan di Pulau Sulawesi, MODENA Home Center Pertama Hadir di Luwuk Banggai

Mahasiswa yang kerap disapa Andi ini juga menyayangkan sikap Pemerintah, yang seharusnya memeriksa kembali apakah terjadi pelanggaran AMDAL/ANDAL/RKL maupun RPL.

Menurutnya, tidak adanya sanksi berat yang dikenakan kepada Pihak Investor akibat kelalaian selama ini, seolah-olah mengkampanyekan bahwa kehilangan nyawa tenaga kerja bukan pelanggaran pidana dan tidak ada yang perlu bertanggung jawab atau menjalani sanksi.

“Kami menduga bahwa jalan hauling yang digunakan oleh perusahaan terlalu curam contohnya seperti jalan yang dinamakan jasrun yang berada sekitar -+ 2 KM dari jetty, ini tentunya harus ditinjau sehingganya menekan insiden fatality yang terjadi di perusahaan,” ucap Dandi.

BACA JUGA:   Polisi Beri Bantuan Penyembuhan dari Trauma Kepada Korban Rudapaksa di Nuhon Banggai

Sudah dua kali kejadian fatality yang mengakibatkan hilangnya nyawa selama PT. Koninis Fajar Mineral beroperasi. Dan hingga saat ini tidak ada pihak yang bertanggung jawab secara prinsip. Pemda Banggai bahkan Pemprov Sulteng pun tidak pernah bersikap tegas. Seolah hilangnya nyawa tenaga kerja akibat kecelakaan kerja bukan pelanggaran dan tidak punya konsekuensi pidana.

“Jika benar, setiap insident, acident, bahkan fatality hanyalah persoalan teknis dan hilangnya nyawa dianggap cukup dengan belasungkawa atau uang santunan kematian. Maka Kabupaten Banggai sedang berada di zona darurat HAM,” tutupnya.

Saat dikonfirmasi, dapat informasi dari mana saat ini kondisi korban sudah meninggal dunia? Bukannya dalam pertolongan medis karena baru luka parah, kaki terancam diamputasi?

BACA JUGA:   Panglima Kodam XIII/Merdeka Jadi Inspektur Upacara Peringatan Hari Juang TNI AD Ke-78 Dihadiri Bupati Banggai

“So meninggal dunia kanda,” katanya singkat. Kemudian diminta penegasannya sambil dikirimkan salah satu foto korban dimaksud.

“Iee. Itu kejadian di kampungnya saya. Tadi dikonfirmasinya pihak keluarga,” katanya lagi kepada awak media ini melalui pesan WhatsApp, Sabtu malam (16/12/2023) pukul 18.32 WITA.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News