BANGGAIDAERAHNEWS

Peternak di Siuna Banggai Khawatir Sapi Terserang PMK, Diduga Lingkungan Tercemari Tambang Nikel

PETERNAK saat mengamankan sapinya di Siuna Pagimana, Minggu (07/09/2025). FOTO: SOFYAN TAHA

banggainews.com- Warga Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng, tengah dihadapkan pada keresahan akibat serangan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sejumlah ternak sapi milik mereka.

PMK merupakan penyakit menular yang sangat mudah menyebar disebabkan oleh virus (VPMK) dari genus Aphthovirus. Penyebaran virus ini melalui kontak langsung antar hewan maupun lewat lingkungan yang sudah terkontaminasi atau tercemari.

Kondisi tersebut membuat potensi penularan semakin cepat, dan sulit dikendalikan.

Menurut keterangan seorang warga desa setempat kepada awak media ini, Minggu (07/09/2025). Bahwa beberapa ekor sapi mereka mengalami luka pada mulut dan kuku, penurunan nafsu makan, serta air liur berlebih dan berbusa.

BACA JUGA:   Menanti Stabilitas, Kalangan Muda Kristen Gelar Doa Bagi Bangsa

Situasi ini menimbulkan kekhawatiran. Sebab sebagian besar masyarakat desa setempat, di antaranya menggantungkan hidup dari hasil peternakan.

“Sudah beberapa hari terakhir ini, sapi kami di sini sudah jarang makan. Karena sering keluar air liur dan berbusa. Kami khawatir penyakit ini menyebar ke ternak lain. Karena banyak warga di sini punya sapi,” ungkap beberapa peternak sapi, pagi tadi.

Adapun salah satu langkah antisipasi penyebaran virus yang kian mengkhawatirkan tersebut, sambungnya, mereka harus merogoh kocek untuk menyewa jasa tenaga medis hewan atau penyuntik ternak sapi mereka.

BACA JUGA:   Ini Jadwal SIM Keliling Polres Banggai Sepekan ke Depan, Cek Lokasinya!

Yaitu Rp 50 ribu per ekor. Jika tidak maka tidak ada pilihan lain. Yaitu terpaksa dijual daripada hanya mati sia-sia. Meskipun rugi dan menguntungkan pembeli.

Mereka berharap, segera ada turun tim tenaga medis hewan untuk melakukan pemeriksaan, dan mensosialisasikan langkah penanganan darurat guna mencegah penyebaran PMK lebih luas. Sehingga mereka pun tidak makin khawatir.

Pasalnya, saat ini muncul dugaan di tengah masyarakat. PMK muncul salah satunya akibat lingkungan yang sudah terkontaminasi oleh aktivitas beberapa perusahaan tambang nikel.

BACA JUGA:   Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Agung An-Nuur Banggai, Bupati Amirudin Beri Bantuan Renovasi 2 Miliar

Oleh karena itu, perhatian dan langkah cepat serta kerja sama semua pihak. Diharapkan penyebaran PMK di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng, dapat segera dikendalikan. Sehingga kerugian para peternak tidak makin besar.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News