BANGGAIDAERAHNEWS

Sosialisasi Pendirian Museum Lokal Dirangkai Seminar Kain Tradisional di Balut, Berikut Ini Sepenggal Materinya!

BANGGAINEWS.COM- UPT Taman Budaya dan Museum Dinas Kebudayaan (Disbud) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Sosialisasi Pendirian Museum Lokal diirangkai Seminar Kain Tradisional Sulteng di Kabupaten Banggai Laut (Balut) tahun 2023.

Adapun materi yang disampaikan pada Sosialisasi Pendirian Museum Lokal Banggai Laut pada tahun 2023 “Mengenal Museum Sulawesi Tengah” yang disusun oleh Drs. Rim M.Hum.

Bahwa tugas museum mengumpulkan, merawat , dan mengkomunikasikan sert memamerkan. Sementara tujuan pendirian Museum study atau pendidikan, research atau penelitian, dan rekreasi atau kesenangan.

Sejarah Museum Sulawesi Tengah, pada awalnya dimulai dari hasil penjajakan yang dilakukan Masyuddin Masyuda, BA., pada tahun 1973. Gagasannya mendirikan museum dituangkannya dalam suatu tulisan berjudul “Perspektif Pembangunan Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tengah” yang dipresentasikan pada Penataran Ilmu Permuseuman di Museum Nasional Jakarta 1975.

BACA JUGA:   Pertamina EP DMF Sabet Tiga Penghargaan Unggulan Kementerian Tenaga Kerja RI 2023

“Proses pembangunan Museum Sulawesi Tengah secara fisik dimulai pada periode tahun anggaran 1977/1978. Bersamaan dengan itu pula ditetapkan bahwa Museum Negeri Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT),” katanya.

Dan ditambahkan, bahwa Museum Sulawesi Tengah adalah museum umum, yang mengoleksi 10 jenis, dan mempunyai tugas utama adalah melaksanakan pengumpulan, perawatan, pengawetan, penyajian, penelitian koleksi dan penerbitan hasilnya.

“Selain itu, memberi bimbingan edukatif terhadap benda benda yang bernilai budaya dan ilmiah yang bersifat regional,” tutupnya.

Adapun terkait Mengenal Vuya : Kain kulit Kayu Sulawesi Tengah. Dimana tradisi pembuatan kain kulit kayu, merupakan satu bentuk ekspresi budaya dan kearifan tradisional komunitas adat di Sulawesi Tengah Tengah. Kearifan tradisional itu lahir dan berkembang dari proses adaptasi komunitas atas kondisi sosial, ekonomi dan ekologi mereka. Proses ini berlangsung selama puluhan bahkan ribuan tahun lalu.

BACA JUGA:   BPJS Kesehatan Luwuk Gelar Media Gathering, Kini Masyarakat Mudah Dapat Pelayanan, Tinggal Lapor & Miliki KTP

Kain kulit kayu merupakan asset budaya yang sangat penting bagi masyarakat Sulawesi Tengah. Tradisi pembuatan kain kulit kayu yang dimanfaatkan dalam berbagai aktivitas kehidupan pernah hidup subur di daerah ini.

“Tetapi lebih dari sekedar kerajinan, pembuatan kain kulit kayu menjadi bukti budaya yang penting bahwa masyarakat Sulawesi Tengah, khususnya yang tinggal di sekitar Taman Nasional Lore Lindu sudah memiliki tradisi konservasi dan memegang teguh nilai nilai keseimbangan ekosistem, pelestarian alam dan keanekaragaman hayati. Tradisi pembuatan kain kulit kayu mencerminkan interaksi harmonis antara masyarakat dengan alam,” tutup Drs. Rim, M.Hum.

BACA JUGA:   Jumat Besok, Agenda PPDB Tahun Ajaran 2023-2024 SMAN 1 Luwuk Diumumkan

Di akhir kegiatan Sosialisasi Pendirian Museum Lokal di Balut dan Seminar Kain Tradisional Sulawesi. Pemprov melalui UPT Taman Budaya dan Museum Disbud Sulteng, memberikan dua Sertifikat kepada para peserta.

(SOF)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News