BANGGAINEWSPILKADAPOLITIK

Warga Merasa Tersinggung Hasil Suara Nyata untuk Anak Toili Banggai 27 November yang Digugat Berujung PSU

Situasi dan kondisi salah satu ruas jalan di Toili, Jumat (04/04/2025). (Foto: ISTIMEWA)

BANGGAINEWS.COM- Warga Kecamatan Toili yang terpaksa harus mengikuti pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) tepatnya pada Sabtu 5 April 2025 akhir pekan besok.

Informasinya, merasa tersinggung. Sebab hasil perolehan suara pasangan calon (Paslon) Nomor Urut 1 Bupati Banggai, Amirudin Tamoreka atau yang kini juga disebut Anak Toili (AT). Dan Wakil Bupati (Wabup), Furqanuddin Masulili (FM). Digugat Paslon Nomor Urut 3, Sulianti Murad dan Samsul Bahri Mang (Anti-Bali) di Mahkamah Konstitusi (MK).

Akibatnya diputuskan MK harus dilakukannya PSU. Padahal hasil perolehan suara AT-FM pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 27 November 2024 lalu, sudah merupakan suara riil atau nyata berdasarkan pilihan warga masyarakat di dataran Toili.

BACA JUGA:   Kecewa, Ratusan Mantan Kordes Ngaku Solid Alihkan Dukungan ke Amir-Furqan di Simpang Raya Banggai

Oleh sebab itu, salah satu tokoh masyarakat Toili selain optimis hasil perolehan suara AT-FM pada PSU bertambah atau minimal bisa bertahan dengan selisih enam ribuan dari Paslon Anti-Bali.

“Jelang PSU pada Sabtu besok, ada ketersinggungan dari warga jika hasil pilihan nyata kami kepada Anak Toili (AT) digugat. Karena seakan-akan kami tidak dipercayai. Apalagi jelang PSU ada kesan yang terbentuk. Kami orang dalam diawasi orang dari luar,” terang sumber.

Hal senada disampaikan seorang warga Tirta Kencana, Sutek kepada awak media ini. Menurutnya, dirinya sendiri selain merasa tersinggung.

BACA JUGA:   KPU Distribusikan Logistik PSU Pilkada Banggai di 2 Kecamatan, Simpang Raya dan Toili

“Saya pribadi juga terang terang tidak habis pikir kalau AT yang memang merupakan Anak Toili. Kemudian pada PSU besok. Pemilih warga Toili masih ada yang pilih calon lain,” terangnya.

Sementara itu sempat ditanya terkait beredarnya informasi, bahwa jelang PSU ada lawan politik calon lain yang berupaya menghalalkan berbagai cara untuk bisa menang. Yaitu dengan melakukan politik uang bervariasi dari senilai Rp 300-800 ribu per kepala wajib pilih, seperti bukti video yang telah beredar.

Menurutnya, mereka warga Toili sebagian besar sudah sepakat. Antisipasinya akan melakukan penjagaan bersama secara ketat pada Jumat malam hari H. Sehingga jangan sampai ada penyusup yang justru akan merugikan pilihan murni untuk masa depan warga masyarakat dan juga daerah Toili pada umumnya.

BACA JUGA:   Polisi Olah TKP Kecelakaan Maut Motor VS Mobil di Luwuk Timur Banggai

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News