BANGGAIDAERAHNEWS

Warga Simpang Raya Banggai Tak Minat Berkebun Sawit, Enjoy dengan Tanaman Kelapa Dalam, Kakao hingga Buah-buahan

Catatan: Sofyan Taha, SH

BANGGAINEWS.COM- Warga masyarakat Kecamatan Simpang Raya, tidak saja bersyukur atas perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai Provinsi Sulteng, dengan telah memberikan perhatian pada peningkatan infrastruktur jalan dan juga jembatan.

Sehingga, kini akses Jalan Kabupaten dari persimpangan Kecamatan Bunta hingga ibu kota yang menjadi pusat pemerintah Kecamatan Simpang Raya dan sekitarnya. Secara umum telah mulus. Sehingga, untuk mengangkut hasil usaha maupun perkebunan warga dan hasil bumi Simpang Raya terbilang lancar.

Beberapa warga kecamatan Simpang Raya yang terdiri dari berbagai suku mulai dari pribumi Saluan maupun warga Transmigrasi dari Selatan, Jawa Tengah (Jateng), Jawa Timur (Jatim), Bali, Lombok dan lainnya yang sempat ditemui beberapa awak media pada Minggu (16/03/2025) kemarin.

BACA JUGA:   Massa Desak Kejati Sulteng Tetapkan Tersangka Kasus Dugaan Tipikor dalam Tata Kelola Perkebunan Sawit PT KLS di Banggai

Mereka menyatakan, sudah sangat bersyukur dan enjoy atau senang menikmati hasil usaha maupun kebun mereka. Selain Kelapa Dalam, juga Kakao atau yang biasa dikenal dengan Cokelat. Serta buah-buahan seperti Durian, dan lainnya.

Dan saat disinggung, seperti apa tanggapan jika ada niatan investor perkebunan sawit masuk berinvestasi di kecamatan mereka?

Mereka sepertinya kurang minat atau merespons positif. Hal itu diduga selain karena membutuhkan pembiayaan yang besar. Sehingga hanya konglomerasi atau perusahaan besar yang bisa dan mampu. Juga dapat mengganggu usaha maupun kebun kelapa dalam, kakao dan buah-buahan milik warga sebagai wong cilik.

BACA JUGA:   Program AT-FM Diapresiasi Warga Masyarakat Simpang Raya Banggai

Saat ini, masih menurut beberapa warga Kecamatan Simpang Raya, mereka telah menikmati sumber penerangan yang memadai karena telah dialiri listrik PLN. Juga air bersih PDAM maupun Swadaya untuk memenuhi kebutuhan mandi cuci kakus (MCK) dan kebutuhan air untuk tanaman di kebun-kebun mereka yang bersumber dari bendungan.

Oleh karena itu, apabila ada perusahaan perkebunan sawit yang berniat masuk berinvestasi di kecamatan mereka tersebut. Usaha perkebunan sawit yang juga memang sangat membutuhkan ketersediaan air yang cukup. Dikhawatirkan juga dapat berdampak atau mengganggu ketersediaan air untuk mereka seluruh warga yang tersebar di 12 Desa se Kecamatan Simpang Raya.

BACA JUGA:   Polres Banggai Amankan Pemuda Aniaya Pacar di Depan Khalayak Ramai dan Viral di Medsos

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News