BANGGAINEWSPENDIDIKAN

Pantau Proses PTM, Ketua Tim Satgas Kunjungi Tiga Sekolah Dalam Kota Luwuk

BANGGAINEWS.COM- Seiring dibolehkannya kembali Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah-sekolah secara terbatas oleh pemerintah pusat. Yaitu khususnya di wilayah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 1 sampai 3 saja. Dan Kabupaten Banggai menjadi salah satu daerah di Luar-Jawa yang telah berlevel 3 berdasarkan Inmendagri terakhir.

Bahkan diprediksi akan turun level kembali seiring cenderung terus turunnya angka kasus terkonfirmasi Covid-19 di Kabupaten Banggai. Sehingga, resminya tinggal menunggu terbit dasar hukum Inmendagri berikutnya, dan juga rapat evaluasi Tim Satgas Penanganan Covid-19 di Kabupaten Banggai.

Asisten 2 Setdakab Banggai Alfian Djibran kepada BANGGAINEWS, Senin (20/9/2021) menyatakan, jika dirinya pagi tadi telah berinisiatif melaksanakan kunjungan ke tiga sekolah yang ada dalam kota Luwuk. Yaitu dalam rangka kaitannya dengan proses persiapan pembelajaran tata muka terbatas (PTM) di Kabupaten Banggai.

“Adapun tiga sekolah yang saya maksud pagi tadi sudah dikunjungi, masing-masing SDN 3, SMPN 2, dan SMAN 1 Luwuk,” ucap Ketua Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Banggai itu.

BACA JUGA:   Banggai Raih Opini WTP 10 Kali Sejak Tahun 2012, Bupati Amirudin Terima Penghargaan Pada Rakernas Kemenkeu RI

Sambungnya, bahwa tujuannya untuk antara lain memantau kepatuhan Protokol Kesehatan (Prokes) 5M. “Dalam arti 5M itu yaitu Memakai masker, Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, serta Membatasi mobilisasi dan interaksi. Dibalik 5M itu, kita meninjau berdasarkan Surat Edaran Bupati dan SKB 4 Menteri,” ujar Alfian.

Ia pun menjelaskan, adapun syarat yang harus diterapkan dalam pelaksanaan PTM di Kabupaten Banggai. Antara lain pertama, maksimal 50 siswa dalam satu sekolah. Kedua, dalam kelas siswa tidak bisa duduk berdekatan. Ketiga, guru-gurunya harus dipastikan sudah divaksin.

“Minimal standarnya sudah vaksin pertama. Dan keempat, tadi juga kami sudah ngobrol dengan siswa, apakah sudah rindu untuk sekolah. Karena rata-rata mengatakan iya. Terus kami tekankan tetap harus ada Surat Pernyataan dari masing-masing orang tua. Sehingga, ketika ada terjadi hal-hal yang diinginkan tanggungjawab bersama. Dan tidak lagi hanya menyalahkan pemerintah,” terangnya

BACA JUGA:   Dinas Perikanan Banggai Gelar Pasar Ikan Murah Tekan Inflasi Dampak Naiknya BBM

Teknisnya masih kata Asisten 2 Alfian, Wabup Banggai Furqanuddin Masulili juga akan turun untuk memantau langsung hari pertama efektifnya pembelajaran tatap muka terbatas.

“Kebijakan sekolah dapat menggelar PTM terbatas juga hanya bisa 3 jam sehari tanpa istrahat. “Tadi saya ada sempat sarankan kepada pihak SMPN 2, kalau PTM maksimal tiga kelas sehari. Dan tidak ada dalam ketentuan, tapi karena pantauan saya tadi ada kerumunan maka saya berinisiatif bahwa kalau tiga kelas maka tidak juga bersamaan waktu masuk dan keluarnya. Sehingga, bagi orang tua yang mengantar juga harus tetap menjaga jarak,” terangnya lagi.

BACA JUGA:   Selasa, Bupati Banggai Pimpin Pertemuan Warga Siuna dan Dirut PT Prima

Terakhir, Asisten 2 Alfian menambahkan, bahwa pihaknya juga akan melakukan evaluasi kembali kalau sampai muncul cluster baru. Diantaranya yakni metode PTM akan disesuaikan terhadap sekolah yang ditemukan cluster baru.

“Selain tanggungjawab bersama, juga terlebih tanggungjawab saya sebagai Ketua Tim Satgas. Regulasi yang sudah dikeluarkan, selanjutnya kita pantau. Yaitu selain kita memantau guru-guru, juga kondisi siswa. Karena meskipun seiring menurunnya angka kasus terkonfirmasi Covid-19, akan tetapi harus tetap waspada. Jangan sampai kita abai atau pun terlena,” tutupnya mengingatkan.

(SOF)

Tinggalkan Komentar