Pimpin Raker Bersama Pemda Banggai, Gubernur Sulteng Paparkan Program 9 Berani

BANGGAINEWS.COM– Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid memaparkan program 9 Berani dalam rapat kerja (Raker) bersama jajaran Pemda Banggai, Senin (25/8/2025), di Ruang Rapat Umum Kantor Bupati Banggai, Luwuk Selatan.
Pada kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid mengikutsertakan seluruh kepala dinas Pemprov Sulteng untuk menyinkronkan program kerja dan visi misi Pemprov Sulteng dan Pemda Banggai.

“Visi misi gubernur dan bupati sudah sama. Sudah klir. Namun yang belum klir itu antara dinas (provinsi) dengan dinas (kabupaten). Inilah tujuan kami turun ke daerah,” ujar Gubernur.
Program 9 Berani Pemprov Sulteng pada dasarnya sejalan dengan 9 Gerbang yang merupakan program unggulan kreatif inovatif milik Pemda Banggai. Program Berani Cerdas, misalnya, persis dengan Gerbang Cerdas yang digagas Bupati Banggai.
Dalam program Berani Cerdas, Gubernur menargetkan wajib belajar (wajar) hingga 13 tahun. Pendidikan gratis dari jenjang PAUD hingga SMA ini diharapkan dapat diterapkan di semua kabupaten/kota se-Sulteng. Terkecuali PAUD, biaya pendidikan di semua jenjang pendidikan saat ini sudah digratiskan.
“Kalau ini bisa segera kita lakukan, maka ini provinsi pertama di Indonesia yang menerapkan wajar 13 tahun,” ujar Gubernur.
Selain Berani Cerdas, Pemprov juga punya program Berani Sehat untuk layanan kesehatan gratis bagi warga yang memiliki KTP Sulawesi Tengah dengan cakupan Universal Health Coverage (UHC).
Adapula Berani Lancar yang menargetkan pembangunan 1.000 kilometer jalan desa untuk memperkuat akses ke daerah pedalaman, serta program Berani lainnya.
Gubernur menegaskan bahwa semua program ini bertujuan untuk mengentaskan kemiskinan di Sulawesi Tengah. “Tidak ada gunanya semua program yang kita buat kalau masalah kemiskinan tidak bisa kita selesaikan,” terang Gubernur.
Pada kesempatan itu, Gubernur Anwar Hafid dan Bupati Amirudin menandatangani perjanjian kerja sama tentang bagi hasil Participating Interest (PI) 10 persen dari hasil pengelolaan migas di wilayah kerja Senoro-Toili.
PI 10 persen ditargetkan mulai diterima pada 2027. Untuk itu, PT Banggai Energi Utama Perseroda terus berupaya menyelesaikan semua tahapan persyaratan.
Penerimaan dari PI 10 persen masing-masing akan dibagi sama untuk Pemprov Sulteng dan Pemda Banggai.
“Ini perjuangan Bapak Bupati yang sudah cukup lama. Alhamdulillah, sudah ada regulasi yang mengatur. Jadi, kalau dapat Rp 2 triliun, berarti masing-masing Rp 1 triliun,” ujar Gubernur.
(*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News