EKBISNEWS

Realisasikan Pasar Murah Bersama Bulog di Bualemo Banggai, Plt Kadisdagrin: Intervensi Pasar Agar Harga Beras di Pasaran Ikut Turun

DISDAGRIN bersama Perum Bulog saat menggelar pasar murah yang dimulai di Kecamatan Bualemo, Banggai, Minggu (05/03/2023). (FOTO: ISTIMEWA)

BANGGAINEWS.COM- Jika sebelumnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagrin) bersama Perum Bulog Subdrive Luwuk dan Perusahaan Distributor Barang menggelar rapat di Kantor Disdagrin Banggai.

Dari pantauan awak media ini pada Minggu (05/03/2023) kemarin. Dengan menggunakan dua unit mobil, masing masing Mobil Operasional Disdagrin dan mobil avanza, terlihat melalui jalan lingkar kepala burung menuju Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah (Sulteng).

Salah satu Staf Ahli Bupati Banggai yang juga ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disdagrin Banggai Rudi K Bullah yang dikonfirmasi terkait hal itu. Ia membenarkannya.

“Pasar murah Dinas Perdagangan bekerjasama dengan Bulog di Kecamatan Bualemo dan insyaa ALLAH bisa menjangkau semua kecamatan sampai di bulan puasa,” katanya melalui pesan WhatsApp, Senin pagi (06/03/2023) tadi.

Pada pasar murah yang mulai digelar dari Kecamatan Bualemo, selain bahan pokok lain seperti minyak goreng dan lainnya. Juga menjual beras menyikapi kenaikkan harga beras di pasaran akhir akhir ini.

“Untuk beras 43 ribu per zak, isi 5 kg. Medium bukan premium,” kata Plt Kadis Rudi lagi.

BACA JUGA:   Polsek Luwuk Datangi TKP Perkelahian Antar Remaja di Hanga-hanga

Saat ditanya jenis beras apa saja yang medium, dan yang premium jenis apa saja, serta berapa pula harganya? Setahu dirinya, beras premium itu yang biasa dijual di toko dengan kriteria atau syarat sangat bersih dari kotoran, tidak pecah pecah dan harganya jauh lebih mahal.

“Kalau yang biasa dijual di pasar itu beras medium, harganya sekitar 13,750 rupiah/kg. Kalau beras kemarin kita kerjasama dengan Bulog dengan harga 43 ribu kita jual juga sama di kecamatan tempat operasi pasar murah sebesar 43 ribu juga. Harga /kg nya Rp 8.600,” terangnya.

Menurut Plt Kadisdag Banggai itu lagi, bahwa beras lokal Toili dan kecamatan lainnya di Kabupaten Banggai masuk kategori di beras medium. Hanya saja, jenis berasnya kami tidak tahu tapi menurut Bulog itu beras lokal semua masuk kategori beras medium.

“Bapak konfirmasi ke Bulog saja baiknya biar lebih jelasnya. Semua yang dijual di pasar murah itu beras medium, tidak ada beras premium karena harganya mahal sekali. Di Simpong itu beras medium (beras lokal),” tutupnya.

BACA JUGA:   Tujuh Remaja Diduga Pelaku Tawuran di Karaton Luwuk Banggai Diamankan Polisi

Kemudian melalui sambungan telepon WhatsApp Plt Kadisdag Rudi menyatakan inti tujuan Disdagrin bersama Bulog menggelar pasar murah yaitu kita pemerintah hendak melakukan intervensi pasar, agar harga beras di pasaran yang hingga senilai Rp13 ribu per kg ikut turun.

“Kita beli di gudang Rp43 ribu per zak isi 5 kg atau Rp8.600 per kg. Sebenarnya memungkinkan diambil di gudang Rp43 ribu kemudian dijual Rp47 ribu per zak. Yaitu untuk menutupi biaya operasional. Tetapi tidak kami lakukan. Pokoknya cuma karena Lillahi Taala saja. Meringankan beban sesama warga, dan semua dikembalikan kepada Allah SWT,” ucap pejabat yang merupakan putra asli Kecamatan Pagimana itu.

Adapun syarat pembeliannya mudah, masih kata dia, yaitu cukup dengan memperlihatkan KTP agar tidak double atau berulang kali membeli. Makanya sebelum turun pihaknya pun turut melapor ke Camat.

BACA JUGA:   Polisi Ringkus Sejumlah Remaja Pelaku Pemalakan Kendaraan di Luwuk

“Setelah menggelar Pasar Murah di Kecamatan Bualemo, kemungkinan kami akan ke Kecamatan Bunta karena di sana juga informasinya harga beras naik,” ucapnya lagi.

Terakhir Kadisdagrin Banggai itu menambahkan, bahwa beras yang dijual pada pasar murah terbatas hanya sekira 20 zak yang jika dikalikan isi 5 kg berarti total 100 Kg. Hal itu karena keterbatasan mobil operasional. Di mana ada memuat pula bahan pokok lainnya.

“Intinya, stok beras kita aman. Suplai beras 100 ton tanggal 1 Maret, 100 ton lagi tanggal 10 Maret nanti. Dan di bulan April, insyaa Allah kita masuk musim panen,” tutupnya kepada awak media ini.

(SOF)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News