SKK Migas dan JOB Tomori Dukung Pelestarian Penyu, Pemdes Sinorang Minta Nelayan Jangan Menangkap Apalagi Dijual Karena Bisa Punah
BANGGAINEWS.COM- Perusahaan hulu migas JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi di bawah pengawasan SKK Migas wilayah Sulawesi (Kalsul), terus berkomitmen dalam menjaga keberlangsungan ekosistem laut di pesisir pantai Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng.
Hal itu dibuktikan dengan melepasliarkan kembali 2 species penyu dewasa di Kawasan Konservasi Penyu Ekowisata Pelangi, Desa
Sinorang, pada Kamis (23/03/2022) oleh rombongan Manajemen JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi bersama tim SKK Migas Kalsul.

Peneliti dari Universitas Muhammadiyah Luwuk (UML) sekaligus Pengelola Ekowisata Pelangi, Syamsu Adi, dalam sambutannya pertama-tama mengucapkan, mewakili teman-teman kelompok ekowisata penyu, Desa Sinorang, Kecamatan Batui Selatan, berterima kasih kepada JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi dan SKK Migas yang tetap komitmen dalam menjaga kelestarian lingkungan.
Selanjutnya, ia menjelaskan antara lain, bahwa kehadiran penyu yang mendarat di kawasan ini
sepanjang pesisir sinorang pantai merupakan potensi menarik untuk dikembangkan sebagai ekowisata. Pihaknya juga telah melakukan riset terkait keberadaan penyu, dan mengidentifikasi bahwa penyu disini ada tiga species. Bukan ekor, karena ada pula penyu tidak berekor. Yaitu Penyu Sisik, Penyu Hijau, PenyuLekang. Serta ada tambahan 1 species lagi berdasarkan laporan dari warga, yakni Penyu Tempayan.

“Jumlah species yang ada di Sinorang Pantai kata dia cukup besar dan sudah mewakili dari 7 species penyu di dunia,” terangnya.
Sekretaris Desa Sinorang, Rosa mewakili Kepala Desa dalam sambutanya mengaku bangga memiliki ekowisata penyu. “Untuk itu, mohon kepada masyarakat saya saat memancing. Kalau ada mendapatinya agar jangan ditangkap. Apalagi kalau benar seperti laporan, hanya untuk dijual. Karena jika terjadi terus menerus maka ke depan keberadaan penyu di laut kita bisa punah,” pintanya.

Selain itu, ia menambahkan bahwa untuk menjaga kelestarian penyu, tidak hanya menjadi tugas pemerintah. Namun juga oleh seluruh masyarakat, khususnya nelayan. Sehingga, ekowisata penyu ini bisa terus berkembang.
Wisnu Wardhana sebagai Manager Senior Humas – SKK Migas Kalsul dalam sambutannya sesaat sebelum pelepasan penyu ke habitatnya di laut Desa Sinorang menyatakan, keberadaan industri hulu migas tetap komitmen menjaga lingkungan, ekosistem yang ada baik di darat maupun di laut. Untuk itu, SKK Migas terus mendukung KKKS agar lebih banyak melakukan kegiatan terkait penghijauan dan pemberdayaan masyarakat pesisir pantai.

“Terimakasih kepada rekan-rekan Humas JOB Tomori yang memiliki komitmen melakukan program program yang sangat bermanfaat, seperti pemberdayaan termasuk pemberdayaan terhadap masyarakat pesisir. Sehingga, dapat bermanfaat untuk kesejahteraan masyarakat,” ujarnya dihadapan para undangan yang hadir pada kegiatan tersebut.
Selain itu, sambung Manager Wisnu, peran penyu sangat penting untuk menjaga ekosistem laut. Antara lain memakan ubur-ubur, dan alga-alga yang membuka ruang masuknya sinar matahari. Sehingga, ikan-ikan tetap banyak. “Penyu hidup diperairan yang sehat, dan tidak akan bermigrasi ke perairan lain,” tutupnya.

Sementara itu, Eddy Sofyan sebagai Senior Manager Business Support JOB Tomori hanya mengungkapkan harapannya, semoga keberadaan kami disini dapat meningkatkan taraf hidup ekonomi masyarakat. Yaitu dengan terus bersinergi, termasuk dalam menjaga lingkungan pesisir pantai Sinorang yang indah ini.
Untuk diketahui, setelah dilakukan pelepasan penyu kembali ke habitatnya di perairan Desa Sinorang, dengan ditanami chip guna pelacakan. Rombongan Manajemen JOB Pertamina-Medco E&P Tomori Sulawesi dan Tim SKK Migas, juga sempat mampir ke Rumah Pemberdayaan Ibu dan Anak (RPIA) di Sinorang Pantai, menemui ibu dan anak-anak sekitar dalam suasana penuh keakraban.
(SOF/*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News