10 Tahun Hari Santri Nasional, Bupati Amirudin Berpesan Jadilah Santri yang Berilmu, Berakhlak dan Berdaya

BANGGAINEWS.COM– Peringatan 10 Tahun Hari Santri Nasional di Kabupaten Banggai berlangsung khidmat dan meriah. Upacara puncak yang digelar di Desa Agromulyo, Kecamatan Moilong, pada Rabu pagi (22/10), dipimpin langsung oleh Bupati Banggai, Ir. H. Amirudin, SP., MM, yang bertindak sebagai pembina upacara.
Acara ini merupakan puncak dari rangkaian kegiatan yang telah dimulai sejak Jumat, 17 Oktober 2025, berupa kegiatan kemah santri yang diikuti oleh ribuan siswa dari berbagai madrasah se-Kabupaten Banggai. Tercatat sekitar 2.000 peserta bersama para pendamping turut ambil bagian dalam kegiatan ini.

Beragam perlombaan turut memeriahkan peringatan ini, mulai dari cabang kepramukaan, keamanan (Hafis), hingga seni kaligrafi, dengan total 11 jenis lomba yang diselenggarakan. Kegiatan ini bukan hanya menjadi ajang unjuk kemampuan santri, tetapi juga sebagai wahana mempererat silaturahmi antar madrasah dan pesantren.
Dalam sambutannya, Bupati Amirudin membacakan amanat Menteri Agama RI yang menekankan pentingnya peran santri dalam menjaga kemerdekaan serta membangun masa depan bangsa. “Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri merujuk pada tercetusnya Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Sejak disahkannya Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2019 tentang Pesantren, negara secara resmi memberikan penghargaan setara kepada pesantren sebagai lembaga pendidikan,” ujarnya.
Dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia”, Bupati menyampaikan bahwa peringatan ini menjadi refleksi atas kontribusi santri dalam menjaga kemerdekaan dan perannya dalam kemajuan bangsa.
“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Setiap santri harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital harus menjadi ladang dakwah bagi para santri,” lanjutnya.
Usai memimpin upacara, Bupati Banggai melanjutkan rangkaian kegiatan dengan mengunjungi Pondok Pesantren Darussalam Toili. Ponpes tersebut turut memperingati Hari Santri dengan meriah. Berbagai penampilan ditampilkan oleh para santri, di antaranya Tari Zaman dan drama kolosal berjudul Sang Kiai, yang mengisahkan perjuangan ulama dalam merebut kemerdekaan.
Salah satu guru di Ponpes Darussalam Toili menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar peringatan seremonial, namun juga sarana untuk membangun kepercayaan diri para santri.
“Di pesantren, anak-anak tidak hanya diajarkan keilmuan agama dan umum, tetapi juga didorong untuk tampil di depan umum. Ini bagian dari pembentukan karakter agar mereka siap bersaing dan berperan di masyarakat setelah lulus nanti,” ungkapnya.
Bupati Banggai pun memberi pesan kepada seluruh santri di Kabupaten Banggai:
“Jadilah santri yang berilmu, berakhlak, dan berdaya. Bawalah semangat pesantren ke ruang publik, tunjukkan bahwa santri mampu menjadi bagian dari solusi.”
Selamat Hari Santri 2025 Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia. Santri bukan hanya penjaga tradisi, tapi juga penggerak masa depan. Dari pesantren, lahir generasi berilmu, berakhlak, dan berdaya. Mari terus kobarkan semangat santri untuk Indonesia yang lebih maju dan beradab.
Santri hari ini, pemimpin esok hari. Dari pesantren, untuk peradaban dunia.
(*)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News