BANGGAIDAERAHNEWS

Diikuti 16 Perwakilan Poktan Se-Sulteng, Dinas TPHT Sulteng & TPHP Banggai Studi Tiru ke Poktan Binaan JOB Tomori di Moilong

Foto bersama di sela sela kegiatan berlangsung di Kecamatan Moilong, Banggai, Kamis (11/05/2023). (Foto: ISTIMEWA)

BANGGAINEWS.COM- Kelompok Tani (Poktan) Organik Sumber Tani Lestari, Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, yang merupakan kelompok tani binaan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), telah berhasil mengembangkan pertanian organik hingga memiliki sertifikat standar nasional.

Tentunya keberhasilan ini tidak lepas dari keuletan para petani organik yang selalu mendapatkan support dari JOB Tomori dan juga dari Pemerintah Daerah (Pemda) baik Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) maupun Kabupaten Banggai.

Keberhasilan kelompok tani organik Sumber Tani Lestari, Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, yang merupakan kelompok tani binaan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) menarik perhatian banyak kabupaten lain berdatangan untuk melakukan studi tiru. Yaitu untuk dapat mengetahui secara langsung manajemen pertanian organik di Kabupaten Banggai, kawasan ujung timur Pulau Sulawesi ini.

Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPHT) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), bekerja sama dengan Dinas TPHP Kabupaten Banggai, menggelar Studi Tiru pada kelompok tani organik Sumber Tani Lestari, Desa Sumberharjo, Kecamatan Moilong, yang merupakan kelompok tani binaan JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori), pada Kamis-Jumat (11-12/5/2023).

Giat Studi Tiru tersebut, diikuti 16 orang perwakilan kelompok tani yang berasal dari Kota Palu 2 orang, Kabupaten Sigi 2 orang, Kabupaten Donggala 2 Orang, Kabupaten Parigi Moutong 2 orang, Kabupaten Banggai 4 orang, Kabupaten Morowali Utara 2 orang, Kabupaten Morowali 2 orang, serta 9 orang pendamping dari masing-masing wilayah.

BACA JUGA:   Cuaca Ekstrem Sudah Mulai Picu Kebakaran Padang Savana di Atas Desa Poh Pagimana Banggai

Studi Tiru pertanian organik ini kata Nuzulisna SP, Sekretaris Dinas TPHP Kabupaten Banggai saat pembukaan kegiatan di Balai Desa Sumberharjo, bertujuan untuk menambah nilai tambah dan daya saing pelaku usaha pertanian organij di Sulawesi Tengah melalui mekanisme sistem jaminan mutu sesuai SNI 6729:2016 organik, yang dikeluarkan lembaga yang berkompeten, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 102 Tahun 2000 tentang Standardisasi Nasional dan Permentan Nomor 170 tentang Pelaksanaan Standar Nasional di Sektor Pertanian. Dimana Poktan Tani Lestari Desa Sumberharjo telah memenuhi standard tersebut, sehingga menjadi tujuan utama studi tiru.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada management JOB Tomori yang selama ini bekerja sama dengan Pemda Banggai melalui Dinas TPHP Kabupaten Banggai dalam mengembangkan pertanian organik di daerah ini. Sehingga diharapkan ke depan pihak JOB Tomori semakin mengembangkan luasan pertanian organik. Karena saat ini dari 25 ribu hektar luas lahan pertanian Kabupaten Banggai, intervensi poktan binaan JOB Tomori yang telah mengembangkan pertanian organik baru 28 hektar,” sebut Nuzulisna.

BACA JUGA:   Cuaca Ekstrem Sudah Mulai Picu Kebakaran Padang Savana di Atas Desa Poh Pagimana Banggai

Begitu pula harapan Supriyono, S.SM, Kasubag Perencanaan Keuangan dan Evaluasi yang mewakili Camat Moilong. Ia menyampaikan apresiasi atas komitmen JOB Tomori mengembangkan pertanian organik di Kecamatan Moilong. Namun ke depan diharapkan agar pertanian organic tersebut lebih diperluas lagi bersama-sama dengan program Pemda.

Pada kesempatan tersebut, Kepala Desa Sumberharjo, Baron Hermanto, menyampaikan rasa syukur dan penuh gembira karena kelompok tani di desanya terpilih menjadi sasaran Studi Tiru dari Dinas TPHT Sulteng bersama perwakilan poktan dari 7 kabupaten se-Sulteng.

“Kami sangat bersyukur dan menyambut gembira seluruh peserta studi tiru. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Pemda Banggai dan teristimewa kepada JOB Tomori yang selama ini telah bersama-sama dengan warga Desa Sumberharjo dengan penuh kesabaran, membina petani untuk mengembangkan pertanian organik,” ujar Baron sapaan akrabnya.

Rangkaian studi Tiru tersebut di awali dengan pemaparan materi yang disampaikan Hendra Yarno Saadjad, SP dari DInas TPHP Kabupaten Banggai dan Ir. Retno Erningtyas, MP dari Dinas TPHT Provinsi Sulteng.

BACA JUGA:   Cuaca Ekstrem Sudah Mulai Picu Kebakaran Padang Savana di Atas Desa Poh Pagimana Banggai

Kemudian dilanjutkan dengan kunjungan lapangan melihat langsung kondisi lahan sawah organik, sekaligus melihat secara langsung lokasi penangkaran burung Tyto Alba yang dikembangkan sebagai pembasmi hama tikus. Di hari berikutnya, kegiatan dilanjutkan dengan praktik bersama cara pembuatan pupuk organik.

Terpisah, Relation Security & ComDev Manager JOB Tomori, Wisnu Cekti Bhawono, juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai dan Pemerintah Provinsi Sulteng yang telah melakukan giat studi tiru pada kelompok tani binaan JOB Tomori.

“Semoga kerja sama yang baik antara JOB Tomori dengan Pemda Banggai dan Pemprov Sulteng terus terjalin baik, sehingga semakin banyak manfaat positif yang dapat dirasakan masyarakat,” pungkasnya.

(RED/*)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News