BANGGAIDAERAHNEWS

Ini Tanggapan Manajemen Soal Jalan Kantong Produksi di Siuna Jadi Akses PT ABM Diblokade Warga

Aksi spontan warga saat memblokade jalan kantong produksi yang dijadikan akses PT ABM di Siuna, Kecamatan Pagimana, Banggai, Selasa (23/05/2023). (Foto: ISTIMEWA)

BANGGAINEWS.COM- Meski salah satu unsur pimpinan PT Anugerah Bangun Makmur (ABM) atas nama Agus Widodo, tidak merespon sendiri saat berusaha dikonfirmasi secara langsung baik melalui pesan singkat maupun telepon WhatsApp di nomor +62 822-8116-xxxx.

Namun, menanggapi pemberitaan terkait aksi masyarakat yang menutup akses menuju perusahaan tambang nikel PT. Anugerah Bangun Makmur (ABM), Senin (22/5/2023) sekitar pukul 09.00 Wita.

Pasalnya, perusahaan telah menggunakan jalan kantong produksi di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai.

Melalui Abdi sebagai Staff Eksternal Relations akhirnya memberikan tanggapan melalui pesan WhatsApp di nomor +62 822-9670-xxxx sebagai berikut.

“Utus ada ba chat pak Agus soal tanggapan berita? Saya mo kirim ini statemennya ABM,” kata Abdi kepada awak media, Selasa (23/05/2023) pukul 20.27 WITA.

BACA JUGA:   Rakor Pemberantasan Korupsi Terintegrasi 2023, Pemkab Banggai Harap PAK Beri Pengetahuan & Edukasi yang Baik kepada ASN & Masyarakat

Dikatakan bahwa informasinya benar, telah terjadi pemalangan jalan tani oleh masyarakat. Akan tetapi, pihak perusahaan dalam hal ini PT. ABM, PT. Vinci dan PT. BPSP yang selama ini melewati jalan kantong produksi masyarakat tersebut, telah melakukan pertemuan dengan warga yang dimediasi oleh pemerintah desa (Pemdes).

Dimana dari pertemuan tersebut disepakati bahwa ketiga perusahaan itu sepakat untuk melakukan perbaikan, tetapi perlu berunding terlebih dahulu perihal teknis pekerjaan.

Selama ini, ia juga mengaku, PT.ABM telah beberapa kali melakukan perbaikan pada beberapa titik ruas jalan yang mulai terlihat rusak.

Sebenarnya, dari PT. ABM sendiri memang telah berencana akan memperbaiki jalan kantong produksi, tetapi setelah jalan koridor kami selesai dibuat, sehingga ketika diperbaiki secara keseluruhan, mobil perusahaan tidak lagi melewati jalan masyarakat tersebut.

BACA JUGA:   Peserta Kampus Mengajar Laksanakan Dua Program Sekaligus di SD Inpres Bolobungkang Lobu Banggai

“Tabe utus, itu sudah hasil diskusi dengan manajemen,” katanya lagi.

Saat disinggung seperti apa pula tanggapan menurut informasi sebagian warga jika harus menunggu selesai jalan koridor dibuat maka akan semakin sulit menuntut pihak prusahaan untuk memenuhi kesepakatan?

Belum lagi bagaimana menanggapi kekhawatiran warga, kalau sudah mulai aktivitas tambang maka perkebunan kelapa dalam warga yang berada di bawahnya akan terdampak parah mulai dari abu hingga sedimen tanah merah ketika banjir!?

Menurut Abdi perihal terkait jalan, sesuai kesepakatan kita saat musyawarah dengan masyarakat, kita tidak lagi menunggu jalan koridor selesai, tetapi dalam waktu dekat akan segera diperbaiki, tinggal menunggu hasil perundingan dan diskusi teknis pengerjaan antar tiga perusahaan yang disebutkan tadi.

BACA JUGA:   Ekowisata Banyu Langit di Argomulyo Moilong Binaan JOB Tomori yang Tawarkan Kenyamanan Mulai Dilirik Pengunjung

“Saat rapat tadi utus, kita sampaikan ke masyarakat bahwa kita sudah berkoordinasi dengan KLHK dan sudah mencatat hal-hal teknis terkait lingkungan yang perlu diantisipasi dan dihindari,” tutup Abdi melalui pesan WhatsApp, Selasa malam.

(SOF)

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News