BANGGAIDAERAHNEWS

PT Merpati Gelar Sosialisasi Tambang Nikel di Siuna Banggai, Warga Apresiasi Itikad Baik Perusahaan & Ungkapkan Harapan

Sosialisasi saat berlangsung di Balai Desa Siuna, Selasa (04/11/2025). (Foto: SOFYAN TAHA)

BANGGAINEWS.COM– PT Merpati Pratama Sukses (MPS), salah satu perusahaan tambang nikel yang baru akan beroperasi di wilayah Kabupaten Banggai, melaksanakan kegiatan Sosialisasi Kegiatan Penambangan, Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) serta Lingkungan di Balai Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng pada Selasa (04/11/2025).

Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 10.00 WITA itu dihadiri sejumlah pejabat dan pemangku kepentingan, antara lain Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Banggai, Emy Mustatim, Dua Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dua Camat masing-masing Camat Pagimana dan Camat Bualemo.

Danramil, Kapolsek Pagimana, Dua Kepala Desa (Kades) masing-masing Kades Siuna dan Kades Mayayap, serta Perwakilan Manajemen Perusahaan PT MPS bersama Konsultan dan Kontraktor.

Saat itu, Kepala Teknik Tambang (KTT) PT MPS, Tiara Ambar Sari mempresentasikan 8 PPM mereka. Di antaranya yang terkait dengan Pendidikan, Kesehatan, dan lainnya.

BACA JUGA:   Bupati Amirudin: Riset Potensi Tanaman Pangan Berbasis Citra Satelit Bantu Pemda Rumuskan Kebijakan Sektor Pertanian di Banggai

Selanjutnya dalam kesempatan itu, dibuka tiga sesi tanya jawab. Yang pada masing-masing sesi diberikan kesempatan kepada tiga penanya dari warga dua desa. Dan ditutup satu penanya tambahan.

Camat Pagimana, Wahyudin Sangkota dalam kesempatan itu di antaranya menyatakan, jika kegiatan sosialisasi semacam ini sudah sering dilakukan.

Satu kata untuk PT Merpati, sambungnya, harus intens melakukan koordinasi. Kami sudah dimintai klarifikasi oleh pihak Kejati Sulteng terkait keberadaan lima perusahaan yang telah beraktivitas lebih dahulu di desa ini.

Termasuk yang terkait persoalan penggusuran hutan mangrove. Padahal, ia mengaku tidak tahu menahu.

Wahyudin berharap, perusahaan dapat mengantisipasi dampak lingkungan sejak awal.

“Dengan adanya lima perusahaan tambang, seharusnya desa ini sudah menjadi seperti wilayah metropolitan,” ujarnya.

Warga Sampaikan Apresiasi dan Harapan

BACA JUGA:   Jadi Mitra Strategis Pemerintah, Bupati Amirudin Kukuhkan Pengurus KTNA Banggai Diketuai Irwanto Kulap

Dalam sesi dialog atau tanya jawab, warga pada dasarnya mengapresiasi apa yang telah dilaksanakan PT MPS.

Hanya saja, seperti Subandi yang merupakan seorang perwakilan warga Desa Mayayap berharap, agar perusahaan membantu normalisasi sungai di desa mereka yang jaraknya hanya sekitar 50 meter dari permukiman. Dan juga yang terkait perekrutan karyawan yang turut memprioritaskan warga desanya.

Sementara itu, seorang warga Desa Siuna, Ruslim Botot menyoroti kerusakan lingkungan akibat aktivitas perusahaan tambang nikel yang telah masuk lebih dahulu.

“Masyarakat merasa aneh. Hutan mangrove yang sudah ada sejak lama. Dibabat kemudian ditanami kembali. Terakhir kemarin penanaman mangrove yang dilakukan KNPI difasilitasi instansi terkait,” ujarnya.

Selain itu, Lim sapaan akrabnya juga mengungkapkan, PT Penta telah merusak sungai Somel. Kemudian PT BPSP telah merusak sungai Mopute. Akibat tidak adanya sedimen pond. Sudah kami cek.

BACA JUGA:   DPRD Banggai Gelar Rapat Paripurna Bahas Raperda RPJMD 2025–2029 Bersama Pemkab di Graha Dongkalan Luwuk

Ia berharap, perusahaan baru seperti PT Merpati benar-benar mematuhi dokumen AMDAL dan tidak mengulangi kesalahan yang dilakukan perusahaan lain yang telah masuk lebih dahulu.

Terakhir sebagian besar masyarakat dua desa yang hadir berharap, kegiatan sosialisasi ini tidak hanya menjadi seremonial.

Akan tetapi, PT Merpati dapat menjadi contoh awal yang nyata ke depannya dalam menciptakan tambang yang berkelanjutan, dan berpihak pada lingkungan, serta kesejahteraan masyarakat lokal.