Ternyata! Harga BBM Naik Tak Jamin Penyaluran di SPBU Lancar Tanpa Antre Panjang dan Lama
![](https://i0.wp.com/banggainews.com/wp-content/uploads/2022/09/IMG_20220908_18445.jpg?resize=600%2C600&ssl=1)
BANGGAINEWS.COM- Meski harga BBM khususnya seperti Pertalite, Solar Subsidi dan Pertamax untuk warga kelas ekonomi menengah ke bawah, sudah resmi dinaikkan.
Namun sayangnya, penyaluran ketiga jenis BBM tersebut di beberapa SPBU yang ada di dalam kota Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng. Ternyata, belum juga dijamin sudah bisa dengan mudah diperoleh warga tanpa harus mengantre panjang dan lama.
Kondisi itu salah satunya seperti yang terlihat di SPBU depan Masjid Agung An Nur Luwuk, Jalan MT Haryono, Kelurahan Luwuk, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng, Kamis (8/9/2022).
Sayangnya, Kepala SPBU dimaksud Suwardi Aghis yang dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp terkait apa yang menyebabkan kerap terjadi antrean panjang kendaraan untuk mengisi?
Meski dirinya menjawab salam. Kemudian saat disingung pula apakah sudah mulai memberlakukan My Pertamina atau seperti apa!?
Aghis justru hanya bertanya balik, maaf dengan siapa? Dan belum bersedia memberikan keterangan jelas terkait kondisi antrean panjang kendaraan yang masih kerap terjadi di SPBU mereka tersebut.
Sementara itu, menindaklanjuti informasi beberapa sumber jika di SPBU Kilo 5 sudah mulai memberlakukan Aplikasi My Pertamina.
Saat itu ketika dikunjungi memang sudah tidak terlihat lagi terjadinya antrean panjang kendaraan, baik roda empat atau lebih (mobil) maupun roda dua (sepeda motor) yang hendak mengisi BBM bersubdisi di SPBU itu.
Kepada BANGGAINEWS.com, Dewi dan Nana yang merupakan dua Tenaga Administrasi SPBU Kilo 5 saat ditemui menyatakan, bahwa saat ini di SPBU mereka masih dalam tahap sosialisasi penggunaan aplikasi My Pertamina yang dimulai sejak dua bulan lalu.
Itu pun hanya dikhususkan kepada pemilik kendaraan mobil, dan tidak atau belum untuk kendaraan sepeda motor.
Selanjutnya sejak tanggal 1 September 2022 kemarin, sambung mereka, pasca rapat bersama dan dua mesin nozel sudah dikunci atau dikoneksikan ke aplikasi My Pertamina oleh pihak Telkom.
Maka penggunaan aplikasi My Pertamina untuk dapat mengisi BBM bersubsidi, sudah mulai uji coba diberlakukan.
“Cuma belum menjadi syarat wajib karena memang masih uji coba. Yaitu bagi yang sudah punya barcode My Pertamina, kami siap isikan full. Dan bagi yang belum memiliki barcode, kami masih bijaksanai dengan mengisikan maksimal Rp200 ribu,” ucap Dewi dan Nana, Kamis siang tadi.
Kalau di SPBU lain, mereka mengungkapkan, ada informasi walaupun masih tahap sosialisasi dan uji coba. Kalau belum punya barcode My Pertamina maka sudah tidak dilayani mengisi BBM bersubsidi sama sekali.
Di SPBU mereka satu nozel, tidak atau belum menggunakan barcode aplikasi My Pertamina yang dikhususkan untuk pengisian Pertalite ke sepeda motor.
“Untuk dapat mengisi mobil dengan BBM jenis Solar subsidi, juga sudah mulai diuji coba penggunaan barcode My Pertamina. Bahkan lebih ketat lagi,” ucap kedua perempuan itu lagi.
Meski demikian, mereka menambahkan, bahwa untuk mendaftar di aplikasi My Pertamina terbilang cukup mudah. Yaitu tinggal menyiapkan Foto STNK Depan dan Belakang (Dibuka), Foto KTP, Foto Kendaraan Tampak Semua (Depan dan Sisi) dan Foto Nomor Polisi Kendaraan.
“Selanjutnya tinggal menunggu aktifasinya paling lambat sekitar dua Minggu,” tutup Dewi dan Nana.
(SOF)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News
Pingback: Ternyata! Naiknya harga BBM tidak menjamin kelancaran distribusi di SPBU tanpa antrian panjang dan panjang - Harga.News