EKBISNEWS

Humas Pertamina E&P: “Untuk Crew Change Kemarin, Kami Tidak Ada Warga Korsel”

BANGGAINEWS.COM- Humas PT Pertamina E&P, Dika menyatakan, untuk crew change (Perubahan Kru) perusahaan mereka yang tiba menggunakan maskapai penerbangan sewaan atau charter di Bandara Syukuran Aminuddin Amir (SAA) Luwuk, Kamis (14/5/2020) kemarin, tak ada warga Korea Selatan (Korsel). Semua berstatus Warga Negara Indonesia (WNI).

“Untuk crew change kemarin kami tidak ada korea selatan mas. Semua berstatus WNI,” balasanya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (16/5/2020) akhir pekan kemarin.

Sambungnya, untuk prosedurnya sebelum berangkat kesini (Luwuk-red), protokol yang diminta pemerintah sudah dilakukan semua. Antara lain, membuat klirens dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kementerian Kesehatan (Kemenkes) setempat, memberikan surat keterangan sehat dari Rumah Sakit/Klinik, memberikan hasil rapid test dengan hasil harus non reaktif/negatif.

BACA JUGA:   3 Orang Luka-luka, Begini Kronologis Lengkap Kecelakaan Pick UP di Jembatan Kalumbangan!

“Oh iya mas, kemarin jg kami akhirnya bisa terbang dan diberikan klirens di KKP masing-masing, karena pertamina merupakan salah satu industri yang dikecualikan untuk tetap di era pandemic ini, karena terkait energi. Selain pengecualian di PP tentang PSBB, ada juga beberapa surat dukungan dari Kementerian ESDM, Kementerian Perhubunga, dan SKK Migas yang intinya memperbolehkan tetap bekerja dengan tetap mengikuti protocol covid-19,” sambungnya Dika lagi.

Ia pun mengaku, tidak tahu berita TKA itu darimana kabarnya. “Tapi pendapat saya pribadi, dia pasti tidak akan boleh naik pesawat di bandara asal selama tidak memberikan surat-surat atau bukti bukti kesehatan sebagaimana tadi saya sebutkan.,” katanya.

BACA JUGA:   Mobil Pick Up 'Adu Banteng' di Jembatan Perbatasan Nuhon-Bunta Banggai Berbuntut Kebakaran

Dika juga menambahkan, sesuai instruksi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Banggai, Disnakertrans Kabupaten Banggai. Sampai Banggai kamipun melakukan rapid test kembali disupervisi dokter perusahaan serta didampingi Dinas Kesehatan (Dinkes) melalui Puskesmas setempat di sekitar area kerja perusahaan.

Setelah itu, masih kata dia, selama 14 hari kami langsung karantina mandiri di tempat yang disediakan oleh perusahaan. “Maaf lupa menjawab satu pertanyaan, untuk Pertamina EP crew yang dtg untuk on duty kemarin hanya berjumlah 10 orang mas. 15 orang informasi darimana pak mohon izin?,” ia balik bertanya. Dan saat disampaikan, bahwa berdasarkan informasi sumber pada salah satu instansi vertical.

BACA JUGA:   Warga Desa Siuna Pagimana yang Merasa Dipermainkan Gelar Aksi Mengingatkan PT Prima Untuk Kedua Kalinya

Menurut Dika, pada prinsipnya ini mungkin kesalahpahaman saja. Karena protokol yg sudah dilewati sudah berlapis lapis. Bahkan pada saat di daerah asal pun syaratnya sudah ketat sekali,” terangnya kepada awak media ini. “Baik pak, mungkin ada sedikit miss informasi. Yang kami laporkan ke disnaker untuk crew change bbrp hari lalu ada 10 orang pak. Baik pak, terima kasih,” tutupnya.*SOF

Tinggalkan Komentar