Pembangunan PLTMG Nonong yang Molor Dari Target, Progres Terkininya Tak Jelas
BANGGAINEWS COM- Program pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng yang sudah molor sekira dua tahun dari target waktu awal bahwa tahun 2019 segera dioperasikan.
Ternyata, hingga tahun 2022 ini belum juga jelas sudah sejauh mana progres pembangunannya.
Padahal, tujuan pembangunan PLTMG yang tidak lain dan tidak bukan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan utamanya di Kabupaten Banggai yang terus berkembang pesat pembangunannya.
Juga tentunya untuk mengatasi krisis energi. Pasalnya, masih kerap mengalami pemadaman akibat ketidakmampuan daya listrik yang tersedia.
Hanya saja, anehnya beberapa petugas PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Luwuk yang berusaha dikonfirmasi terkait sudah sejauh mana progres pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng?
Dan kalau memang belum kunjung rampung, kendalanya apa saja dan seperti apa langkah langkah yang telah dilakukan oleh pihak PLN?Belum ada satupun yang bersedia memberikan keterangan lengkap.
Ainul Yakin salah seorang petugas PLN UP3 Luwuk misalnya yang dikonfirmasi terkait hal itu, dan kalau tidak berkompeten menjawab minta tolong bagi nomor aktif Menejer PLN atau Humas.
Ia hanya membagikan nomor kontak 0823 2022 xxxx atas nama Nasep PLTMG. “Terlampir pak untuk kontak humas / manajer yang membawahi PLTMG, terimakasih,” katanya melalui pesan WhatsApp, Jumat (12/8/2022) pukul 11.03 WITA.
Selanjutnya, nomor kontak yang dibagikan tersebut sudah langsung berusaha dikonfirmasi. Hingga berita ini ditayangkan belum merespon apalagi menjawab pesan.
Demikian halnya saat BANGGAINEWS.com berusaha untuk mengkonfirmasi langsung ke Kantor PLN UP3 Luwuk, Senin (15/8/2022).
Hanya dijawab petugas kalau untuk mengkonfirmasi terkait hal itu, disilahkan menghubungi Dedi di nomor kontak 0853 4265 xxxx. Namun, sama halnya sudah berusaha dihubungi tidak merespon.
Untuk diketahui, padahal pihak SKK Migas dan Perusahaan Pengelola Hulu Migas JOB Tomori siap mensuport pihak PLN untuk segera merampungkan pembangunan PLTMG. Hal itu seiring dengan telah siapnya penyaluran alokasi gas 25 MMSCFD sejak dua tahun lalu.
Dan pada berita media ini yang tayang 3 Juni 2021 lalu dengan judul “SKK Migas Harapkan Keseriusan PLN Untuk Merealisasikan Percepatan Pembangunan PLTMG”.
Meski alokasi gas 25 MMSCFD sudah siap untuk dipasok untuk menjamin ketersediaan energi listrik di wilayah Kabupaten Banggai.
Namun sayangnya hingga kini proses pembangunan infrastruktur PLTMG di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng, belum kunjung rampung dan sudah molor dari target dua tahun.
Perwakilan SKK Migas Wilayah Kerja Kalimantan-Sulawesi (Kalsul), Damar Setyawan saat agenda Kunjungan Redaksi Media di Kantor Sekretariat PWI Banggai mengatakan, bahwa alokasi potensi gas sekitar 25 MMSCFD sebetulnya sudah siap untuk menyuplai PLTMG yang dibangun di Kabupaten Banggai.
“Kami masih menahan ini, ada sekitar 25 MMSCFD yang semestinya sudah tersalurkan sejak dua tahun lalu,” katanya saat sesi diskusi dengan para awak media, Sabtu (29/5/2021) akhir pekan kemarin.
Olehnya, Damar berharap, keseriusan teman-teman PLN untuk bisa segera merealisasikan apa menjadi rencana mereka. Dan dukungan semua elemen di daerah ini untuk bersama-sama mendorong percepatan realisasi pembangunan PLTMG berkapasitas 40 Mega Watt (MW) itu. Sehingga, gas yang sudah tersedia bisa disalurkan dan dimanfaatkan.
Kalau memang ada kesulitan apa, sambungnya, kita bisa buka komunikasi dan koordinasi baik mereka kesulitannya dengan Pemerintah Daerah (Pemda) atau butuh suport apa. Bisa kami bantu.
“Kami tentu saja bisa mensuport atau memberikan keyakinan misalkan kepada Pemda. Tentu kita bantu. Harapan kita sih begitu kan. Kalau perlu sama-sama kita ke Pemkab Banggai yuk, untuk mendapatkan suport apa yuk. Yang penting bisa terkomunikasikan dengan intens saya kira,” terang Damar yang dimintai tanggapan tambahan saat akan meninggalkan Sekretariat PWI bersama rombongan.
Adapun terkait semisal terkendala pada pembebasan lahan masyarakat, masih kata dia, perlu kiranya diberikan pemahaman bahwa project negara ini perlu direalisasikan untuk menambah pasokan energi listrik masyarakat.
“Kalau 25 MMSCFD itu termonetisasi, terkomersialisasi tentu dapat menambah penerimaan yang cukup signifikan untuk daerah maupun masyarakat. Itulah harapan kami dapat memberi efek berganda (Multiplier Effect). Misal contoh kecilnya kalau ketersediaan listrik terjamin maka masyarakat bisa usaha membuat es dan lainnya,” ucap Damar lagi.
Sementara itu, Relation & Land Matters Section Head, Ruru Rudianto juga menyatakan, JOB Tomori selaku perusahaan Kontrak Kontraktor Kerja Sama (KKKS) di bawah pengawasan SKK Migas pada dasarnya sudah siap menyuplai untuk PLTMG. Termasuk sudah menyiapkan jaringan pipa hingga meteran gas.
“Meteran gas untuk PLN sudah tersedia sejak dua tahun lalu. Kami sudah siap, tinggal PLN yang sampai sekarang belum siap,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ruru pun sepakat dengan harapan Perwakilan SKK Migas Kalsul Damar Setyawan, yaitu keseriusan teman-teman PLN untuk bisa segera merealisasikan apa menjadi rencana mereka. Dan dukungan semua elemen di daerah ini untuk bersama-sama mendorong percepatan realisasi pembangunan PLTMG.
(SOF)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News