BANGGAIDAERAHNEWS

Proyek Pengembangan Senoro Selatan, JOB Tomori Perlu Dukungan Semua Pihak

BANGGAINEWS.COM- JOB Pertamina Medco E&P Tomori Sulawesi (JOB Tomori) sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dibidang eksplorasi dan produksi migas yang mendapat amanah dari pemerintah Republik Indonesia, melalui SKK Migas untuk menjaga ketahanan energi nasional di Blok Senoro – Toili, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah, membutuhkan dukungan semua pihak dalam upaya memenuhi target produksi dari pemerintah melalui proyek pengembangan Senoro Selatan, di wilayah Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan.

Proyek Pengembangan Senoro Selatan ungkap Relation, Security & ComDev Manager JOB Tomori, Visnu C. Bhawono, saat Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar Komisi 1 DPRD Banggai (Rabu 5/6/2024), bertujuan untuk mempertahankan produksi gas dari lapangan Senoro yang telah berproduksi sejak tahun 2015, serta menjamin ketersediaan penyaluran gas kepada para pembeli eksisting, seperti Jargas, PLN, PT. PAU dan PT. DSLNG.

Keterlambatan atau bahkan tidak terpenuhinya pasokan gas untuk pembeli tersebut kata Visnu, dapat merugikan penerimaan negara, maupun pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH) Migas, sehingganya JOB Tomori melakukan upaya pengembangan sumur migas di Senoro Selatan, Kecamatan Moilong, Kabupaten Banggai.

Kontraktor pelaksana pekerjaan pengembangan sumur migas kali ini, adalah PDSI (Pertamina Drilling Services Indonesia) yang merupakan anak usaha Pertamina Hulu Energi yang bergerak di bidang pemboran minyak dan gas serta memiliki pengalaman yang sangat luas dalam usaha pemboran.

BACA JUGA:   Soal Perekrutan Naker, Komisi 1 DPRD Gelar RDP dengan Perusahaan & Perwakilan Aliansi Moilong

Seluruh fasilitas yang dikelola oleh JOB Tomori merupakan OBVITNAS (Obyek Vital Nasional) baik fasilitas produksi gas lapangan Senoro yang eksisting maupun Pengembangan Senoro Selatan yang saat ini sedang dikerjakan, karena memiliki peran strategis dalam menjamin pasokan minyak dan gas bumi nasional. Mengingat perannya yang demikian maka fasilitas energi yang menjadi OBVITNAS subbidang minyak dan gas bumi perlu dipastikan aman terhadap gangguan.

“Proyek pengembangan Senoro Selatan merupakan proyek negara, bertujuan untuk menjaga stabilitas produksi yang diamanahkan pemerintah melalui SKK Migas kepada JOB Tomori, sehingganya proyek ini membutuhkan dukungan semua pihak, karena banyak multiplier effect secara social dan ekonomi yang bisa di rasakan masyarakat,”ujarnya.

Dikonfirmasi usai RDP bersama Komisi 1 DPRD Banggai, yang turut dihadiri perwakilan Aliansi Masyarakat Lingkar Project Kecamatan Moilong, Kadisnakertrans Banggai, Asisten 1 Setdakab Banggai, DLH Banggai, Visnu kembali menjelaskan bahwa sekalipun proyek pengembangan Senoro Selatan merupakan kegiatan negara, namun JOB Tomori tetap professional dalam melakukan tahap demi tahap pekerjaan, dengan melengkapi seluruh dokumen perizinan yang dipersyaratkan peraturan yang berlaku, termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Banggai, melalui Bupati Banggai dan jajaran instansi teknis terkait.

BACA JUGA:   Sikapi Kemunculan Buaya di Siuna Banggai, BKSDA Sulteng Hanya Sebatas Imbau Warga Hati-hati

Pada awal November 2023 lalu, kisah Visnu, dimasa penyiapan lahan, JOB Tomori melakukan koordinasi dengan Camat Moilong, terkait kebutuhan akses jalan memasuki lokasi sumur Cluster B di Kecamatan Moilong, melewati jalan Dusun Kayuku, Desa Toili, sekaligus menyurat kepada Dinas PUPR Kabupaten Banggai, terkait kebutuhan pelebaran akses jalan untuk manuver kendaraan berat, maka tim PUPR turun langsung ke lapangan, lalu menghasilkan keputusan memberikan izin kepada JOB Tomori untuk melakukan pelebaran jalan dan menimbun beberapa meter riol, dengan ketentuan, setelah selesai project JOB Tomori berkewajiban mengembalikan kondisi jalan dan riol seperti semula.

Bahkan sebelum melakukan kegiatan pemboran, tekannya lagi, JOB Tomori bersama SKK Migas dan melibatkan kontraktor pelaksana kegiatan proyek pengembangan Senoro Selatan, telah melakukan tahapan sosialisasi, diawali sosialisasi bersama wartawan Kabupaten Banggai, kemudian sosialisasi di tingkat Pemkab Banggai melibatkan seluruh Forkopimda dan instansi teknis terkait, seperti PUPR, DLH, Disnakertrans dan lain-lain.

Selanjutnya proses sosilisasi ini juga dilakukan ditingkat warga masyarakat sekitar area proyek yaitu Kecamatan Moilong dan Kecamatan Batui Selatan dengan melibatkan pemerintah desa dan perwakilan masyakarakat dimasing-masing wilayah.

BACA JUGA:   Nestapa Tokoh Adat "Batui Riwayatmu Kini"

Terdapat masukan dan harapan dari peserta sosialisasi yang kemudian JOB Tomori menindak lanjuti bersama Forkopimcam setempat, seperti ketenagakerjaan, pelibatan pengusaha lokal sesuai dengan kebutuhan pekerjaan, serta komitmen dalam menjalankan program pemberdayaan yang telah berjalan jauh hari sebelum dilakukan proyek pengembangan Senoro Selatan dan terus dilanjutkan sampai dengan saat ini.

Khusus terkait kebutuhan ketenagakerjaan telah berkali-kali dilakukan pertemuan yang dimediasi Forkopimcam setempat dan stakeholders terkait untuk mencari solusi terbaik dikarenakan animo warga masyarakat sangat tinggi sedangkan kebutuhan proyek terbatas.

“Pada prinsipnya sekalipun kegiatan usaha hulu migas merupakan kegiatan negara, namun JOB Tomori dan seluruh kontraktor mitra kerja, selalu berkomitmen untuk memaksimalkan keterlibatan sumber daya local disekitar area operasi, sehingganya kami mengharapkan dukungan semua pihak, demi kelancaran kegiatan hulu migas di Kabupaten Banggai,”pungkas Visnu.

Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News