Tak Hanya Promosi Program, Pelayanan Berbagai Bidang di Kabupaten Banggai Diharap Lebih Mudah
BANGGAINEWS.COM- Masyarakat yang tersebar di 23 kecamatan se Kabupaten Banggai, berharap besar kepada pemerintah melalui instansi teknis agar pelayanan diberbagai bidang atau sektor kedepannya lebih kuratif dan tak hanya berorientasi pada yang bersifat promotif preventif.
Pernyataan itu diungkapkan Aminullah, seorang pemerhati bidang pelayanan di Kabupaten Banggai, Jumat malam (23/4/2021).
Kepada media ini, ia mengatakan, harapan masyarakat sebenarnya simpel. Khususnya pelayanan dalam bidang kesehatan mestinya memiliki kecenderungan yang bersifat kuratif. Artinya, ada suatu langkah dan upaya atau serangkaian kegiatan pengobatan yang tujuannya untuk penyembuhan penyakit, penderitaan akibat penyakit dikurangi atau dikendalikan kecacatannya agar kualitas penderita dapat terus terjaga.
Dan bukan pelayanan yang hanya memiliki kecenderungan promotif preventif. Artinya, lebih mengutamakan kegiatan bersifat promosi program pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
“Harapan masyarakat sebenarnya simpel, khususnya pelayanan yang sifatnya kuratif. Cepat, tepat, bermutu dan terjangkau. Ini harapan masyarakat Kabupaten Banggai,” katanya.
Hal tersebut sambungnya, yang merupakan keluhan yang sering terlontar dari masyarakat. Ini biasanya terkait misalnya dengan tidak memiliki kartu Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) khususnya bagi masyarakat miskin.
“Terlambat dilayani atau dirujuk karena masih urus Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Ada JKN tapi masih ada yang dibayar atau ada istilah bayar setengah, sepertiga atau seperempat. Harapan masyarakat hal-hal di atas agar tidak terjadi,” harapnya lagi yang turut diaminkan Echa, seorang warga Kecamatan Pagimana.
Hanya saja memang menurut mereka, masyarakat kita juga sendiri masih memiliki kecenderungan atau berorientasi pada pelayanan kesehatan yang kuratif. Dan belum berprinsip lebih baik mencegah daripada mengobati. Disisi lain petugas kesehatan cenderung hanya berharap masyarakat agar berorientasi promotif preventif.
“Mengubah mindset perlu lintas generasi.
Di masyarakat kita ini belum terjadi. Begitu juga peran sektor di luar instansi kesehatan masih sangat kecil,” ungkap mereka.
Dan terakhir kepada pemerintah pusat khususnya melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) diharapkan, bisa terus membantu lebih banyak lagi pelayanan kesehatan di daerah ini. “Karena jujur saja di era otonomi daerah banyak daerah yang tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan di daerah seutuhnya,” tutup mereka saat berbincang dengan awak media ini. (SOF)