EKBISNEWS

Keran Gas Dari Hulu Sudah Siap Dibuka, Pembangunan Infrastruktur PLTMG oleh PLN Belum Kunjung Rampung

BANGGAINEWS.COM- Meski hasil industri hulu Migas sudah siap didistribusikan untuk pemenuhan kebutuhan energi listrik di Kabupaten Banggai melalui Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) yang ada di Desa Nonong, Kecamatan Batui, Kabupaten Banggai, Provinsi Sulteng.

Namun sayangnya Perusahaan Listrik Negara (PLN) selaku Owner yang dipercayakan untuk membangun proyek PLTMG, hingga akhir tahun 2021 ini belum kunjung rampung mempersiapkan infrastrukturnya. Padahal, target awal perampungan sudah sejak sekitar dua tahun yang lalu.

Pada agenda kegiatan Temu Wartawan Banggai 2021 dengan agenda Penyampaian Tata Kelola Hulu Migas Indonesia dan Tantangan Kedepan yang digelar SKK Migas di salah satu ruang terbuka Hotel Swiss BelInn Luwuk, Senin (13/12/2021, hal itu kembali terungkap dalam sesi tanya jawab.

Salah satu wartawan Banggai mempertanyakan, jika sebagian hasil gas akan diperuntukkan ke PLN untuk PLTMG sudah siap didistribusikan. Akan tetapi, PLN dan Kontraktornya terkesan lambat untuk mempersiapkan infrastrukturnya. Dimana sudah molor dari target beberapa tahun. Sehingga, warga Kabupaten Banggai hingga kini belum kunjung bisa menikmati.

BACA JUGA:   Perhatian! Keluarga Korban Kecelakaan di Halimun Harap Sopir Truk Sampah di Hukum Berat, Ini Alasannya!

Dan kondisi itu pula yang kerap memunculkan penilaian miring di sebagian masyarakat, daerah penghasil Migas. Namun, masih terus mengalami krisis energi listrik.

Agus Sudaryanto selaku Relation, Security dan Comdev Manajer JOB Tomori menyatakan, bahwa status pekerjaan PLN sampai saat ini masih tersisa 20 persen. Antara lain, meskipun pihaknya KKKS sudah selesai membangunkan infrastruktur berupa pipanisasi gas hingga ke PLTMG Desa Nonong.

Dan saat ini keran dari hulu oleh pihaknya sudah siap dibuka atau didistribusikan untuk PLTMG. Namun, ternyata infrastruktur PLTMG di desa setempat justru masih kosong.

BACA JUGA:   Selasa, Bupati Banggai Pimpin Pertemuan Warga Siuna dan Dirut PT Prima

“Strategi untuk mempercepat pembangunan PLTMG, kami terus menerus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan PLN Pusat. Namun, dalam tubuh PLN sendiri ada terjadi perubahan struktur organisasi dan lainnya. Sehingga, hal itu yang mungkin saja antara lain menjadi kendalanya,” terang Manajer Agus.

Meski demikian, masih kata dia, pihaknya bersama SKK Migas dan Kementerian ESDM masih tetap sering rapat. Bahwa di Kabupaten Banggai listriknya masih kerap padam. “Kami sama-sama bersepakat untuk mempercepat pembangunannya. Dan pihak PLN sendiri hasil meeting sepakat untuk membiayai metering kelistrikan,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu Praktisi Migas Indonesia Rudi Rubiandini menambahkan, bahwa dari sisi JOB Tomori sudah membuat infrastrukturnya.

“Hanya saja, sulitnya PLN karena dia monopoli. Untuk menghasilkan sendiri sebenarnya bisa. Namun untuk menjualnya tetap harus lewat PLN,” terang mantan Kepala SKK Migas itu.

BACA JUGA:   Puluhan Murid TK Kemala Bhayangkari Sambangi Satlantas Polres Banggai

Selain itu, ia mengaku bingung, entah kenapa PLN kini diberi kebebasan bernegosiasi. Apalagi sudah monopoli.

“Ya.. akibatnya bisa seenaknya. Namun, silahkan ditanyakan ke PLN. Sebab, tidak ada kaitannya dengan perubahan struktur di PLN pusat sampai ke daerah. Dan saya kira alangkah baiknya PLN bisa menggelar kegiatan seperti ini,” tutup Rudi menjawab pertanyaan salah satu wartawan pada agenda kegiatan, Senin pagi tadi tersebut.

(SOF)