Soal Aktivitas Dua Investor Tambang Nikel di Siuna, Warga Siuna Nantikan Keseriusan Komisi I DPRD Banggai Turun Lapangan
PAGIMANA-BN. Menyikapi aktivitas kegiatan dua investor tambang Nikel di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana yang menimbulkan banyak persoalan. Dan hal itu sudah bukan rahasia karena sudah diketahui banyak pihak. Sehingga, pengaduanpun sudah sampai ke DPRD Kabupaten Banggai dan melalui Komisi I sudah digelar Rapat Dengar Pendapat (RDP).
Dan seperti diketahui, adapun hasil rapatnya antara lain, Komisi I telah merencanakan akan menindaklanjuti dengan turun lapangan (Turlap). Hal ini diungkapkan Wakil Ketua Komisi I dari PKS, Samiun selaku Pimpinan Rapat itu. Yaitu dijadwalkan bulan Januari 2020 ini, karena Desember kemarin ia mengaku agenda kerja mereka padat. Adapun tujuannya, selain meninjau juga akan meminta seluruh dokumen termasuk Amdal kepada pihak manajemen perusahaan, serta guna menggelar pertemuan langsung dengan masyarakat desa setempat.
Pasalnya, saat itu para Aleg Komisi I tidak puas karena seluruh pihak berkompeten yang meskipun telah diundang rapat, tidak ada yang hadir. Dan hanya diwakili masing-masing PT Penta Dharma Karsa oleh Juru Bahasa, Fendi, dan dua orang Warga Negara Asing (WNA). PT Prima Dharma Karsa, hanya diwakili Humas yang biasa disapa Sumardi, dan HRD, Suparjan Ente atau yang biasa dipanggil Dadang. Bahkan saat itu, Dadang juga mengaku sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) terpilih.
Sementara itu, warga Desa Siuna hanya atas nama Sofyan Taha yang kebetulan juga berprofesi sebagai salah satu awak media lokal Kabupaten Banggai. Kemudian para aktivis mahasiswa.
Sebagian warga desa setempat kepada Banggai News menyatakan, sudah sangat menanti-nantikan keseriusan para wakil rakyat Komisi I untuk turun lapangan melakukan peninjauan. Apalagi, jika benar-benar mereka berniat bertemu dan mendengarkan langsung aspirasi dari masyarakat di area operasi tambang.
“Saya kira bagus kalau anggota dewan turun lapangan, dan menggelar pertemuan dengan kita masyarakat. Karena sampai saat ini khususnya PT Prima, belum pernah menggelar sosialisasi secara terbuka kepada masyarakat. Kalaupun ada pertemuan, biasanya hanya beberapa orang saja yang dipanggil,” ujar Wardin sebagai salah satu tokoh masyarakat setempat kepada awak koran ini, Sabtu malam (4/1/2020).
Selain itu, ia juga mengungkapkan, meskipun PT Prima sudah sekali melakukan pengapalan hasil tambang nikel (ore). Namun, sampai saat ini tidak jelas kontribusinya.
Sementara itu, saat ditanya kenapa tidak ada perwakilan warga Desa Siuna yang hadir saat RDP yang digelar Komisi I DPRD Banggai beberapa waktu lalu itu? Kata dia, mereka tidak mengetahui kalau adanya agenda rapat tersebut. “Cuma syukur juga kalau masih ada orang-orang yang memberikan perhatian terhadap persoalan yang terjadi di desa kita ini. Jadi mudah-mudahan benar anggota Komisi I DPRD Banggai akan segera turun lapangan. Dan kalau perlu ajak juga adik-adik mahasiswa agar ikut hadir,” harap Wardin yang juga merupakan salah satu mantan Aparatur Pemerintah Desa Siuna itu.*SOF