Operasional Bus dan Halte yang Ramah Penyandang Disabilitas Pemkab Banggai Sudah Mulai Diujicoba

BANGGAINEWS.COM- Program Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai melalui Dinas Perhubungan (Dishub) berbentuk kegiatan pengadaan bus dan pembangunan sarana dan prasarana pendukung. Seperti halte untuk kepentingan rakyat termasuk penyandang disabilitas.
Dari pantauan awak media. Tidak hanya baru sebatas rencana. Namun, sudah nyata dilaksanakan pada tahun anggaran 2024 kemarin di bawah kepemimpinan Bupati Banggai Amirudin dan Wakil Bupati (Wabup) Furqanuddin.

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub), Farid H. Karim yang dikonfirmasi di ruang kerjanya pada Selasa (04/02/2025) siang tadi. Ia membenarkan, sudah direalisasikan program tersebut.
“Selain program kegiatan dimaksud sudah dilaksanakan tahun 2024 kemarin, juga saat ini sudah mulai diujicobakan,” katanya.
Hanya saja, sambung Farid, penjajakan dengan pihak ketiga untuk mengefektifkan operasionalnya yang saat ini sedang kami lakukan.
“Karena anggaran untuk sewa sudah tersedia dan regulasi untuk mendukung pengoperasian juga sudah ada,” ujar Kadis Farid kepada awak media ini.
Dan memang semenjak dirinya diamanahkan oleh Bupati Amirudin dan Wabup Furqanuddin sebagai Kadis, kata dia, visi Dishub paradigma sudah berubah. Ke depan akan menciptakan program yang sinkron dengan apa yang menjadi program pemerintah pusat di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo.
Yaitu program pembangunan transportasi terintegrasi, berkelanjutan menuju Indonesia Emas 2045.
Oleh sebab itu, program pembangunan Pemkab Banggai melalui dinas mereka telah diplanningkan secara bertahap menuju kesana.
Jika tahun anggaran 2024 kemarin sudah diadakan armada bus dengan juga didukung halte sejumlah 8 titik dalam kota yang untuk kepentingan masyarakat termasuk penyandang disabilitas. Tepatnya dari Desa Koyoan Kecamatan Nambo hingga Desa Biak Kecamatan Luwuk Utara.
Ke depan sudah ada pula planningnya, masih kata Farid, yaitu transportasi bersubsidi yang memang dibutuhkan masyarakat.
Subsidi bukan dalam bentuk diberikan uang tunai. Namun terhadap konsumsi BBM armada angkut. Sehingga ketika misalnya petani dan nelayan membawa hasil dari wilayah kecamatan untuk dijual di kota. Tetap masih ekonomis meski dengan harga yang sama atau tidak terlalu jomplang.
“Dengan begitu dapat pula menekan inflasi. Hal itu sesuai dengan visi saya Dishub yang sebelumnya kurang terkenal. Ke depan lebih terkenal,” tutup Kadishub Farid.
(SOF)
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik: Banggai News