BALUT

Debit Air Rendah, Proyek Air Bersih Milyaran Rupiah Diduga Bermasalah

BALUT-BN. Salah satu proyek air bersih dikota Banggai kabupaten Banggai Laut (Balut) dengan jumlah pagu milyaran rupiah, disinyalir bermasalah terkait teknis pengerjaanya. Pasalnya, debit air pada pipa yang melintasi batu tikar menuju kompleks STQ perkantoran terhitung sangat rendah.

Padahal, pengelolaan lanjut air bersih dimaksud itu, pekan ini rencananya akan di serah-terimakan ke PDAM Balut. Sejumlah pihak menduga, jika teknis pengerjaan khususnya kedalaman galian pipa.

Telusuran wartawan Banggai News, jika dibandingkan pipa saluran air yang lama, dengan mata air yang sama yakni di paisu matano, dimana pipa lama yang terhitung sudah tua, namun debit airnya bisa mencapai 8 liter per detik. Sementara, untuk aliran air yang baru selesai dikerjakan dengan menggunakan pipa HDVE berdiameter 4 inc tersebut, debitnya hanya sekira 0,2 liter perdetiknya.

“Semestinya galiannya mencapai 70 cm, terutama jalur pipa yang melintas di ketinggian. Kalau debitnya seperti ini paling tiga rumah saja yang gunakan,” ungkap sumber yang enggan namanya dipublikasi.

Dinas PUPR selaku pengguna anggaran harus bertanggung-jawab atas permasalahan yang menjadi sumber kehidupan dimaksud, karena apabila gagal dan tidak berfungsi, maka proyek dengan menggunakan anggaran negara melalui APBD senilai -+ 4 milyaran itu jadinya mubazir dan pastinya merugikan keuangan negara.

Dikonfirmasi media, Kadis PUPR, Basuki mengatakan, tidak maksimalnya debit air proyek tersebut dimungkinkan karena saat ini memang sedang musim kemarau.

“Iya, karena memang lagi musim kemarau, makanya debit airnya berkurang,” singkat Basuki, senin (10/2). *GAL

Tinggalkan Komentar